Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Green Construction Reduksi Kerusakan Lingkungan

Pembangunan dengan konsep konstruksi berkelanjutan (green construction) diyakini mampu mereduksi kerusakan lingkungan akibat berbagai aktivitas proyek.
LCC atau siklus biaya hidup merupakan salah satu metoda perhitungan biaya pembangunan infrastruktur yang harus digunakan agar prinsip-prinsip hijau dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dapat diterapkan. /bisnis.com
LCC atau siklus biaya hidup merupakan salah satu metoda perhitungan biaya pembangunan infrastruktur yang harus digunakan agar prinsip-prinsip hijau dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dapat diterapkan. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan dengan konsep konstruksi berkelanjutan (green construction) diyakini mampu mereduksi kerusakan lingkungan akibat berbagai aktivitas proyek.

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Hediyanto W. Husaini  mengatakan sebagian besar proyek infrastruktur ke-PU-an mengakibatkan perubahan kondisi alam dalam daur hidupnya.

“Oleh karena itu Kementerian PU terus berupaya mencari inovasi untuk mengurangi dampak tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/3/2014).

Dia menjelaskan biaya pembangunan dengan asas green construction memang lebih mahal 15% dibandingkan dengan pembangunan konvensional.

Hal tersebut diakibatkan biaya pembanguan konvensional hanya menghitung pembangunan infrastruktur untuk periode yang relatif pendek,  tidak memasukkan biaya berdasarkan siklus hidup yang memberikan persepektif jangka panjang.

Untuk dapan menerapkan green construction, maka Badan Pembinaan Konstruksi melalui Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi mengadakan pelatihan Life Cycle Costing (LCC) angkatan pertama bertema Green Infrastructure Planning and Implementation.

LCC atau siklus biaya hidup merupakan salah satu metoda perhitungan biaya pembangunan infrastruktur yang harus digunakan agar prinsip-prinsip hijau dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur dapat diterapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper