Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap presiden dan pemerintah baru hasil Pemilu 2014 berhasil menjalankan RKP dan APBN Tahun 2015.
Menurut Presiden, meskipun RKP dan APBN 2015 akan dilaksanakan oleh presiden baru dengan pemerintahan yang baru pula, namun pemerintahnya bertugas dan berkewajiban untuk menyusunnya sesuai dengan amanah dan ketentuan undang-undang.
"Saya ingin menyampaikan kepada pengganti saya nanti sebelum berakhir masa jabatan saya, tentang rencana yang telah kita susun ini agar beliau mengerti dan kemudian bisa memikirkan apakah itu dijalankan dulu kemudian suatu saat dilakukan perubahan. Itu adalah hak sepenuhnya dari presiden baru dan juga pemerintahan yang baru," ujarnya seperti dilansir laman Setkab, Selasa (11/4/2014).
Dalam pidato pengantar Rapat Terbatas Kabinet di Kantor Presiden, Senin (10/3/2014) Presiden menyampaikan rasa syukur ditengah situasi perekonomian dunia yang kurang baik, namun perekonomian nasional tidak seburuk perkiraan pengamat.
SBY menggarisbawahi neraca berjalan, defisit perdagangan ataupun nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membaik. Bahkan, kata Presiden, satu bulan terakhir ini nilai tukar rupiah itu menguat signifikan.
"Pernah beberapa bulan yang lalu, nilai tukar rupiah per satu dolar Amerika Serikat hampir menembus Rp13.000, sekarang pada angkat 11.500 rupiah," tukasnya.
Presiden berharap keadaan ini akan menciptakan kesetimbangan ekonomi yang tepat dan stabil, sehingga akan memudahkan perhitungan aktivitas dan kegiatan ekonomi secara menyeluruh.