Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Unik, Ruang Kelas Terbuat dari Kontainer

Selain untuk mengangkut beraneka macam barang dalam aktifitas ekspor impor, kontainer atau peti kemas yang sering dijumpai di pelabuhan, dapat juga menjadi hunian yang nyaman, baik rumah, klinik kesehatan, maupun sekolahan.Salah satu lokasi sekolahan yang menerapkan ruang kelasnya terbuat dari kontainer atau peti kemas, adalah Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di belakang Terminal Terpadu Kota Depok, Jawa Barat.
Perawatannya juga cukup mudah, tinggal memperbarui cat-nya saja, karena sudah tahan dengan hujan maupun panas. /bisnis.com
Perawatannya juga cukup mudah, tinggal memperbarui cat-nya saja, karena sudah tahan dengan hujan maupun panas. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Selain untuk mengangkut beraneka macam barang dalam aktifitas ekspor impor, kontainer atau peti kemas yang sering dijumpai di pelabuhan, dapat juga menjadi hunian yang nyaman, baik rumah, klinik kesehatan, maupun sekolahan.

Salah satu lokasi sekolahan yang menerapkan ruang kelasnya terbuat dari kontainer atau peti kemas, adalah Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di belakang Terminal Terpadu Kota Depok, Jawa Barat.

Nurrohim, Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, Pengurus Sekolah Master Depok mengaku sangat terbantu dengan ruang kelas yang terbuat dari kontainer yang ada di sekolahannya.

Saat ini di Sekolah Master ada sekitar 20 bangunan yang terbuat dari kotak peti kemas hasil modifikasi, baik bertingkat dua, bertingkat tiga, maupun tidak bertingkat.

“Bangunan dari petikemas ini sangat membantu, apalagi untuk mendukung kegiatan belajar siswa-siswi kami selama 5 tahun terakhir ini. Mereka lebih semangat dibandingkan belajar di rumah bedeng,” ujarnya.

Selain cepat dan fleksibel dalam pembuatannya, penggunaan kontainer sebagai sekolahan tersebut terbukti mempengaruhi semangat belajar siswa-siswi maupun para relawan pengajar.

"Zaman dulu sekolahan ini terbuat dari bambu, tapi tidak sampai setahun rusak. Saya bangun lagi pakai bedeng, tapi tidak sampai dua tahun juga rusak kembali, dan para pengajar bahkan sampai mengeluhkan hal ini," tuturnya.

Hingga akhirnya pada 2009 mendapatkan bantuan sekolahan kontainer pertama kalinya dari BUMN. Dan sampai sekarang ruangan dalam hunian kontainer itu digunakan untuk bermacam-macam keperluan, seperti ruang belajar, studi musik, kantor yayasan, laboratorium, dan balai latihan kerja.

"Perawatannya juga cukup mudah, tinggal memperbarui catnya saja, karena sudah tahan dengan hujan maupun panas," ujarnya.

Biasanya unit akan cepat rusak apabila digunakan di lokasi proyek yang berlumpur dan tidak di cat ulang dengan cat untuk kapal. "Untuk mengurangi panas juga ada atap tambahan sehingga matahari tidak terkena langsung sehingga mampu menahan panas," ujarnya.

Selain itu, agar genangan air hujan/banjir tidak terpapar langsung ke lantai, maka dibagian bawahnya dikasih dudukan atau penyangga, yang juga berfungsi mengurangi dampak korosi terhadap kontainer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper