Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah 270.000 ekor sapi impor diharapkan masuk ke Indonesia pada kuartal II/2014, menyusul pemberian izin impor oleh Kementerian Perdagangan untuk mendatangkan sapi asing belum lama ini.
Namun, Kemendag melakukan beberapa perubahan terhadap komposisi jenis sapi yang akan didatangkan ke dalam negeri. Otoritas perdagangan itu akan melakuan relaksasi target impor sapi indukan, setelah menerima masukan dari para pelaku usaha.
"Ada permintaan dari feedloter, kalau impor sapi indukan diwajibkan 25% itu terlalu berat. Manajemennya berbeda dan dari sisi finansial juga tidak ekonomis. Menteri Perdagangan bisa menerima usulan mereka,” kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi ketika ditemui di kantor Kemendag.
Menyambung usulan dari pelaku usaha, pemerintah akan melakukan relaksasi perencanaan indikatif Kemendag yang merupakan dasar untuk pemberian surat perizinan impor (SPI). Dari segi komposisi, juga akan ada kenaikan impor sejumlah 5% dari perkiraan sebelumnya.
Kenaikan tersebut dapat diterima sebagai upaya untuk stabilisasi pasokan dan harga, serta pemenuhan kebutuhan pada hari raya Idul Fitri. Adapun, komposisi impor sapi siap potong akan dikurangi 50% dari jumlah yang diindikasian.
“Jadi [kuota impor sapi siap potong] akan dilarikan ke sapi bakalan, sehingga mereka punya waktu penggemukan sampai Lebaran di Indoensia, dan itu bisa kami terima. SPI triwulan kedua yang akan kami keluarkan sekitar 270.000-an untuk semua feedloter,” papar Bachrul.
Tadinya, komposisi impor sapi bakalan dan sapi siap potong adalah 60:40. Dengan adanya perubahan tersebut, komposisi impor sapi bakalan akan dinaikkan menjadi 80% dari angka total.
“Sisanya sedikit saja sapi siap potong karena sapi siap potong [dari Australia] sekarang sudah tidak ideal, karena harganya hanya beda 5 sen. Lagipula, kalau tidak bisa digemukkan, rasio tulang dan dagingnya tidak memenuhi kriteria untuk dapat menjual daging potong segar yang kami targetkan antara 85%-90%.”
Sementara itu, pemerintah mengakui masih membutuhkan impor sapi indukan dalam jumlah besar untuk mengakomodasi kekurangan di dalam negeri. Pemerintah mengharapkan 1 juta ekor sapi indukan akan didatangkan tahun ini. Padahal, menurut Bachrul, hingga saat ini sapi indukan yang masuk baru sekitar 2.500 ekor.