Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari 2014, Perlambatan Harga Properti di China Berlanjut

Perlambatan pertumbuhan harga properti di China pada awal tahun ini merupakan penurunan pertama dalam 14 bulan terakhir.nn
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, SHANGHAI -  Melanjutkan tren pada Januari, kenaikan harga properti di China pada Februari 2014 turut melambat.

Perlambatan pertumbuhan harga properti di China pada awal tahun ini merupakan penurunan pertama dalam 14 bulan terakhir.

Pada Januari lalu, data yang dirilis Biro Statistik Nasional menunjukkan rata-rata harga rumah baru di 70 kota besar di negeri Tirai bambu tersebut menunjukkan kenaikan 9,6% (year-on-year) atau turun dari kenaikan bulan sebelumnya, yakni 9,9%.

Di Beijing kenaikan mencapai 14,7% (y-o-y), turun 2% dibandingkan Desember 2013.

Liu Jianwei, ahli statistik senior di Biro Statistik Nasional, menuturkan kondisi tersebut menunjukkan upaya pemerintah China untuk mendinginkan pasar properti selama empat tahun terakhir telah menunjukkan hasil.

“Karena efek dari serangkaian langkah pemerintah, termasuk pengetatan di beberapa kota. Pengetatan kredit mengurangi persediaan perumahan dan menurunkan penjualan rumah, yang pada gilirannya mengurangi kenaikan harga rumah di beberapa kota,” ungkapnya seperti dikutip dari Global Property Guide, Selasa (4/3/2014).

Sementara itu, hasil dua survei swasta menunjukkan kecenderungan yang sama untuk Februari.

Menurut lembaga survei E-House China, harga rumah baru di 288 kota besar mencapai 9,08% (y-o-y) atau turun dibandingkan kenaikan tahunan pada Januari sebesar 9,39%.

Sedangkan survei China Real Estate Index System (CREIS)  menunjukkan kenaikan harga pada bulan lalu mencapai 10,8% (y-o-y).

Pencapaian tersebut turun dari peningkatan tahunan pada Januari, yaitu 11,1%.

Sejak April 2010, China telah memberlakukan kebijakan yang mendinginkan harga properti di tengah kekhawatiran terjadinya gelembung (bubble) properti.

Kendati begitu, kondisi tersebut juga menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan PDB sebab pasar properti di China dan pinjaman properti sangat penting bagi perekonomian nasional negeri itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : globalpropertyguide
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper