Bisnis.com, CIREBON --Penyusutan lahan tebu terus terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Lahan tebu rakyat di Kabupaten Cirebon Jawa Barat terus berkurang sejak beberapa tahun terakhir, diduga karena alih fungsi lahan dari tebu ke komoditas lain.
Data Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) DPD Jawa Barat menyebutkan, luas areal tebu di Kabupaten Cirebon kini hanya ada sekitar 7.000 Ha, padahal beberapa tahun sebelumnya mencapai 15.000 Ha.
Ketua DPD APTRI Jawa Barat Anwar Asmali mengatakan beralihnya petani tebu rakyat ke komoditas pertanian (padi) disebabkan kebijakan pemerintah yang tidak memiliki keberpihakan kepada produsen gula lokal.
Dia menuturkan pada musim giling 2013 banyak petani tebu merugi karena harga gula di tingkat lelang turun drastis jika dibanding periode sebelumnya.
"Periode 2012 misalnya, harga gula selalu di atas Rp10.000/kg [harga lelang] dan periode 2013 malah kebalikannya," kata Anwar, Minggu (2/3/2014).
Anwar mengungkapkan kondisi petani tebu rakyat di Cirebon kian terpuruk akibat rendemen minimal yang diberikan pabrik gula sangat rendah bahkan musim giling 2013 menjadi yang terendah dibandingkan periode beberapa tahun terakhir.
"Rendemen rendah, regulasi tentang impor raw sugar dan gula rafinasi yang kurang berpihak kepada petani, makin memperburuk kondisi petani," ujar Anwar.
Anwar menambahkan pemerintah seharusnya melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk mendorong petani tebu menghadapi era perdagangan bebas ASEAN 2015 mendatang.
"Saat ini saja gula rafinasi sudah merajalela di pasaran apalagi kalau era perdagangan bebas," tambahnya.