Bisnis.com, JAKARTA— Penelitian Remotivi dan Fikom Universitas Padjadjaran menyatakan durasi pemberitaan televisi di setiap provinsi di luar kawasan Jabodetabek ternyata hanya sekitar 1,15%.
Persentase selebihnya adalah pemberitaan dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Hasil penelitian yang diterima Bisnis, Jumat (28/2/2014) menjelaskan secara durasi kemunculan, berita asal Jabodetabek mendapat 48% ruang pemberitaan, sedangkan berita non-Jabodetabek (33 provinsi lainnya) hanya mendapat 38%.
Penelitian bertajuk Melipat Indonesia dalam Berita Televisi juga menyampaikan data bahwa pada berita berdimensi nasional, dominasi Jabodetabek juga terjadi karena mendapat perolehan persentase sebesar 69%.
Artinya, baik berita berdimensi lokal maupun nasional, semuanya hanya mengangkat persoalan seputar Jabodetabek.
Hasil penelitian pada 10 stasiun televisi nasional sepanjang Oktober 2012 menyimpulkan kemampuan televisi nasional setara dengan kemampuan televisi lokal yang hanya mencakup persoalan lokal, dan hanya berita asal Jabodetabek yang dapat menjadi sebuah berita nasional.
Kondisi tersebut, akan mengancam demokrasi, bahkan sirkulasi dan distribusi informasi yang melulu mengenai persoalan Jabodetabek akan menciutkan demokrasi.