Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Lewati Fase Krisis, Indonesia Bisa Terjerumus ke dalam Knowledge Gap

Isu mengenai Indonesia terperangkap dalam kelompok negara dengan pendapatan menengah (middle income trap) yang akhir-akhir ini sering mencuat tampaknya tidak sesuai dengan kondisi sebernarnya. Indonesia dinilai lebih pantas dikatakan mengalami fase knowledge gap.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, DEPOK—Isu mengenai Indonesia terperangkap dalam kelompok negara dengan pendapatan menengah (middle income trap) yang akhir-akhir ini sering mencuat tampaknya tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Indonesia dinilai lebih pantas dikatakan mengalami fase knowledge gap.

Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia Bidang Ekonomi Dorodjatun Kuntjoro-Jakti secara tersirat meyakini bahwa fase knowledge gap lebih berbahaya dibandingkan dengan middle income trap.

“Rostow sudah pernah bilang, hati-hati ketika Anda sedang bersiap-siap take off  untuk menjadi negara dengan pendapatan menengah atas. Seluruh permasalahan negara akan muncul saat itu,” ujar Dorodjatun mengutip teori ekonomi dari Walt Whitman Rostow, di Depok pada Rabu (26/2/2014).

Mengutip teori itu, Dorodjatun menyatakan, akan lebih berbahaya jika suatu negara yang sedang bersiap-siap tinggal landas dari golongan pendapatan menengah bawah ke menengah atas, tidak mengetahui permasalahan inti yang sedang dihadapi.

Menurutnya, terdapat beberapa kemungkinan pola perkembangan jangka panjang pembangunan ekonomi suatu negara-bangsa. Jika negara dapat melewati fase take off dengan baik maka akan mencapai akselerasi.

Namun, jika suatu negara-bangsa tidak mampu melewati fase krisis, bukan sebuah hal yang tidak mungkin mereka akan lagging atau bahkan yang lebih parah adalah degenerasi.

ebagai penguatkan pendapat Dorodjatun, laporan United Nations Development Programme (UNDP) pada 2013 menunjukkan, indeks pembangunan manusia Indonesia (IPM) pada 2012 berada di urutan 121 dari 186 negara yang dilacak oleh UNDP.

IPM Indonesia pada 2012 tergolong pada medium human development dengan poin 0,629, jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang berada di posisi 64 dengan 0,769, Brunei Darussalam posisi 30 dengan 0,855 dan Singapura di urutan 18 dengan 0,895.

Menurut IPM yang di keluarkan oleh UNDP, indeks pembangunan manusia Indonesia bahkan sejajar dengan Afrika Selatan dengan hanya sedikit unggul dari Vietnam yang berada di urutan 127 dengan 0,617 poin, dan Tajikistan dengan poin 0,622.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper