Bisnis.com, MALANG—Sebanyak 1.443 bank sampah sudah berdiri dan beroperasi sampai dengan akhir 2013 dengan mengolah 2 juta kilogram sampah per bulan.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan bank sampah sebanyak itu berada di 56 kota yang tersebar di 19 provinsi.
“Adanya bank sampah di samping memberikan keuntungan ekonomi yang diperoleh langsung oleh masyarakat sebagai penabung dari mengolah sampah, juga dapat mengurangi volume sampah,” kata Balthasar dalam rilisnya, Selasa (25/2/2014). Pernyataannya terkait dengan Fifth Regional 3R Forum in Asia and the Pacific di Surabaya.
Ada beberapa aktivitas pengurangan sampah yang telah dikembangkan di Indonesia sebagai proyek percontohan 3R (reduce, reuse, and recycle) di beberapa provinsi.
Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun kurang lebih 525 fasilitas pengolahan sampah 3R pada periode 2010-2014
Pengembangan konsep bank sampah karena mengantisipasi pertambahan jumlah penduduk yang pada 2025 diperkirakan mencapai 270 juta jiwa. Jumlah penduduk sebanyak itu diperkirakan dihasilkan sampah 130.000 ton/hari.
Sampah sebanyak itu merupakan potensi yang besar sebagai sumber daya a.l. sebagai bahan yang dapat di daur ulang dan sumber energi.
Namun, saat ini sebagian besar masih menjadi sumber penyebab polusi sehingga pengurangan sampah untuk membatasi volume sampah yang dihasilkan harus segera dilakukan.
Berkaitan dengan perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Umum juga telah membuat desain engineering untuk prototipe alat pengumpulan dan pengolahan gas yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah.
Beberapa kota juga telah membuat inovasi dalam pengelolaan gas dari tempat pemrosesan akhir (TPA) seperti Kendari, Bitung, Probolinggo, Banjar, Malang dan lain-lain serta pengelolaan gas pada fasilitas pengolahan 3R di Malang.