Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kabar mengenai penutupan tambang Batu Hijau karena penyetopan ekspor bijih tembaga, PT Newmont Nusa Tenggara masih berusaha bekerja sama memasok konsentrat tembaga ke PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Rencana antara Newmont dan Antam dibenarkan oleh kedua pihak. Direktur Utama Newmont Martiono Hadianto mengatakan kedua perusahaan tengah mengadakan pembicaraan untuk kerja sama tersebut.
"Saat ini masih dalam pembicaraan dengan pihak Antam mengenai kerja sama memasok konsentrat itu," ujarnya, Senin (24/2/2014).
Pengolahan konsentrat tembaga dari Newmont nantinya akan diolah di fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih tembaga (smelter) milik Antam. Sebelumnya, Antam juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Freeport Indonesia untuk pengolahan katoda tembaga.
Corporate Secretary Antam Tri Hartono membenarkan kerja sama dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Perusahaan pelat merah itu memberikan opsi pengolahan konsentrat bisa paralel dengan kerja sama smelter bersama Freeport atau dengan perusahaan yang membangun smelter lain.
"Kalau dengan Newmont kemungkinan hanya suplai konsentrat, bukan pembangunan pabrik, nanti konsentrat akan diolah Antam," tegasnya.
Perusahaan yang berencana membangun smelter tembaga yang diakui oleh pemerintah saat ini hanya Antam, PT Indosmelt, dan PT Nusantara Smelting Corporation. Salah satu perusahaan yang pernah mengajukan pembangunan smelter tembaga, yaitu PT Indovasi didiskualifikasi karena dianggap tidak serius oleh pemerintah.