Bisnis.com, JAKARTA - Empat program pemanfaatan sumber daya air untuk pembangkit listrik tenaga air tengah dipersiapkan di Provinsi Jawa Timur.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan pemerintah saat ini tengah mengkaji studi kelayakan (feasibility study /FS) pembangunan PLTA yang memanfaatkan waduk yang sudah ada tersebut. Namun, pemerintah belum bisa menyebutkan jumlah investasi pembangunan itu.
“Akan ada survei lapangan setelah FS [studi kelayakan], jadi belum ketahuan berapa nilai investasinya,” ujarnya, Minggu (23/2/2014).
Keempat program tersebut antara lain membanngun PLTA Karangkates unit IV dan unit V, PLTA Kesambem, dan PLTA Lodoyo.
Keempat PLTA tersebut ditargetkan mampu memproduksi listrik berdaya 146,52 Mega Watt (MW). Program kedua adalah pengembalian kapasitas mampu PLTA yang mengalami penurunan kapasitas ke kapasitas terpasangan dengan cara pengerukan di sekitar komponen PLTA.
Program ketiga dari rencana pemerintah tersebut adalah menaksri aliran air untuk melihat potensi kapasitas PLTA dari 239 waduk milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) . Untuk program ketiga ini, akan dilakukan lintas kementerian dan dari berbagai studi.
Program terakhir yang akan dilakukan untuk percepatan pemanfaatan PLTA adalah membantu percepatan perizinan pembangunan waduk dan pembangunan PLTA. Dalam pembangunan pembangkit yang memafaatkan aliran air ini, terdapat beberapa instansi pemerintah yang terkait yaitu Kementerian ESDM, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian PU, dan Kementerian Koordinasi Perekonomian.
Pemerintah mencatat saat ini terdapat 7 PLTA yang dibangun oleh pemerintah dengan total kapasitas terpasang 1377 MW. Selain itu, terdapat pula pembangunan PLTA dari pihak swasta (independent power producer/IPP) dengan kapasitas terpasang 16,94 MW. Air yang dimanfaatkan oleh PLTA milik pemerintah dan IPP menggunakan waduk yang dikelola oleh Kementerian PU.