Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jateng Rencanakan 5 Proyek Kereta Api

Dalam RPJMD Jateng 2013-2018, Pemprov Jateng merencanakan lima proyek pengembangan perkeretaapian, kata Kepala Bappeda Jateng Heru Setiadhie, Rabu (19/2/2014).
Rencana pembangunan angkutan kontainer dari Pelabuhan Tanjung Emas dengan kereta api juga menjadi agenda PT KAI. /bisnis.com
Rencana pembangunan angkutan kontainer dari Pelabuhan Tanjung Emas dengan kereta api juga menjadi agenda PT KAI. /bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Dalam RPJMD Jateng 2013-2018, Pemprov Jateng merencanakan lima proyek pengembangan perkeretaapian, kata Kepala Bappeda Jateng Heru Setiadhie, Rabu (19/2/2014).

Pertama yang didorong untuk segera direalisasikan, yakni fasilitasi pembangunan jalur ganda di Jawa Tengah. 

Kedua, fasilitasi aktivasi dan optimalisasi jalur-jalur kereta api, khususnya jalur kereta api lintas Kedungjati-Tuntang dan lintas Bedono-Secang. 

"Pembangunan jalur kereta api ini investasinya besar sekali. Kalau jalan beton Rp5,1 miliar/kilometer, kalau rel Rp25 miliar/kilometer," ujarnya. 

Ketiga, memfasilitasi aktivasi jalur kereta api pelabuhan Tanjung Emas. Keempat, Fasilitas penyusunan studi integrasi stasiun dan terminal Mangkang. 

Kelima, mendorong pengembangan stasiun Bandara Ahmad Yani Semarang.  Rencana pembangunan angkutan kontainer dari Pelabuhan Tanjung Emas dengan kereta api juga menjadi agenda PT KAI. 

Direktur Komersial KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan pembangunan tersebut tidak hanya memperlancar arus logistik barang di Jateng, tetapi juga di Jawa. Pasalnya, jalur tersebut akan terintegrasi dengan Jakarta dan Surabaya. 

"Semarang belum ada loading-unloading lintas utara Jawa/Pantura. Ini sangat dibutuhkan untuk lahan bongkar muat angkutan barang dengan kereta api," katanya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jateng Bambang Riyanto menilai rencana pengembangan kereta api kontainer di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sangat baik dan feasible secara teknis. 

"Kan tinggal menyambung rel sedikit lagi dari Stasiun Tawang ke Pelabuhan Tanjung Emas. Masalahnya itu koordinasi antara Pelindo dengan KAI," ujar Bambang. 

Padahal dari segi bisnis, operasional kereta kontainer tersebut dapat meningkatkan arus barang ke Pelabuhan Tanjung Emas dan muatan kereta api kontainer PT KAI.  "Untuk efisiensi harusnya usulan ini diakomodir dan dua BUMN tersebut bisa dipadukan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper