Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Plastik Naik, Industri Kimia Dasar Diprediksi Tumbuh 8%

Pertumbuhan industri kimia dasar pada 2014 diprediksi naik 8% dibandingkan dengan tahun lalu seiring dengan naiknya kebutuhan bahan kimia dari masing-masing sektor industri seperti industri plastik yang tahun ini permintaannya naik.
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan industri kimia dasar pada 2014 diprediksi naik 8% dibandingkan dengan tahun lalu seiring dengan naiknya kebutuhan bahan kimia dari masing-masing sektor industri seperti industri plastik yang tahun ini permintaannya naik.

F. Tony Tanduk, Direktur Industri Kimia Dasar Kemengterian Perindustrian mengatakan kenaikan industri kimia dasar didorong permintaan industri plastik yang diperkirakan naik 8% dan semen naik hingga 10%.

“Kenaikan kebutuhan membuat permintaan bahan dasar kimia dasar seperti petrokimia meningkat,” papar Tony di Kemenperin, Rabu (19/2/2014).

Tony menerangkan industri pengguna bahan baku kimia untuk menghasilkan aneka industri diprediksi tumbuh signifikan sesuai dengan pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, potensi ketersedian bahan baku industri petrokimia dari kekayaan alam di Indonesia turut memacu pertumbuhan. Dia menyebut cadangan total minyak bumi mencapai 7.99b,49 MMSTB dan cadangan gas bumi mencapai 159,63 TSCF.

“Potensi pasar produki petrokimia cukup besar. Penduduk Indonesia sekitar 237 juta jiwa dengan tingkat konsumsi plastik per kapita masih 10 kg/ tahun dengan total konsumsi plastik sekitar 4 juta ton,” terangnya.

Dia menerangkan industri plastik nasional sebenarnya telah tumbuh rerata 7% per tahun. Namun, pertumbuhan ini tidak bisa mengejar pertumbuhan konsumsi yang mencapai 10% per tahun.

“Kebutuhan plastik dipengaruhi sangat dipengaruhi oleh tumbuhnya industri makanan dan minuman serta otomotif,” terangnya.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah mendorong perkembangan industri plastik terutama bagian hilir. Struktur industri refinery dan naptha cracker diperkuat. Saat ini, ada lima klaster pengembangan industri petrokimia sebagai bahan baku plastik. Masing-masing klaster berada di Cilegon, Pulau Bintan, Tuban, Muara Enim dan Bintuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper