Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

47.000 Hektare Sawah di Jabar Puso

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jawa Barat menyatakan sebanyak 47.137 hektare lahan pertanian di Jabar mengalami gagal panen atau puso akibat terkena banjir sejak Oktober 2013 hingga pertengahan Februari 2014.
Bisnis.com, BANDUNG – Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jawa Barat menyatakan sebanyak 47.137 hektare lahan pertanian di Jabar mengalami gagal panen atau puso akibat terkena banjir sejak Oktober 2013 hingga pertengahan Februari 2014.
 
Kepala Seksi Informasi Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Diperta Jabar Juju Rukmana mengatakan luas lahan yang puso ini mencapai setengah dari luas lahan yang terkena banjir seluas 94.076 hektare.
 
“Lahan yang mengalami puso paling luas yakni di Indramayu mencapai 31.235 hektare, kemudian Bekasi 8.701 hektare, dan Subang 3.460 hektare,” katanya kepada Bisnis, Selasa (18/2/2014).
 
Juju menuturkan saat ini pihaknya sedang mengidentifikasi kepemilikan lahan yang terkena puso tersebut sebelum bantuan benih disalurkan. Menurutnya, proses identifikasi membutuhkan waktu lama karena pihaknya juga menunggu keringnya sejumlah lahan yang saat ini masih terendam banjir. Selain mengidentifikasi kepemilikan lahan, nilai kerugian petani akibat puso juga akan dihitung.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Diperta Jabar Wawan Wintarasa mengatakan proses identifikasi kepemilikan lahan puso akan berlangsung hingga awal Maret 2014. Kemudian penyaluran bantuan benih padi kepada petani akan dilakukan pertengahan Maret 2014.
 
Saat ini, menurut Wawan, Diperta Jabar masih menunggu panen benih padi di wilayah Cianjur yang diprediksi baru akan berlangsung pada 24 Februari hingga awal Maret 2014. Namun, dia belum dapat memprediksi jumlah benih yang dihasilkan dari panen benih ini.
 
Selain mengandalkan benih dari Cianjur, Diperta Jabar juga mengandalkan bantuan benih padi nasional dari Kementerian Pertanian. Kementan menyatakan telah menyiapkan bantuan benih sebanyak 13.400 ton dari cadangan benih nasional yang akan disalurkan kepada petani yang mengalami gagal panen. “Dari perhitungan kami, Jabar membutuhkan sekitar 500 ton benih dari Kementerian pertanian,” ujarnya.
 
Selain benih, kata Wawan, petani yang lahannya mengalami puso juga akan mendapat bantuan uang Rp2 juta perhektare atau pemberian pupuk. “Bentuk bantuan masih kami pertimbangkan antara pemberian uang tunai Rp2 juta perhektare atau pupuk, yang jelas salah satu diantara itu,” ujarnya.

Tak hanya petani yang mengalami puso atau gagal panen, petani yang dikategorikan mengalami gagal tanam pun akan mendapatkan bantuan benih padi. Lahan yang masuk kategori gagal tanam, sambung Wawan, merupakan lahan yang baru ditanami benih dalam kurun waktu satu hingga 30 hari. Namun, para petani kategori ini tidak akan mendapatkan bantuan uang tunai atau pupuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : RANI FADILA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper