Bisnis.com, JAKARTA--Dampak erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur meluas. Selain penutupan 7 bandara, 33 rute yang melintasi utara Jawa dan mengarah ke Timur juga tidak bisa diterbangi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti S. Gumay mengatakan 7 bandara yang ditutup adalah Adisutjipto Yogyakarta, Adisoemarmo Solo, Juanda Surabaya, Abdurahman Saleh Malang, Husein Sastranegara Bandung, Ahmad Yani Semarang dan Tanggulwulung Cilacap.
Rinciannya, di Surabaya ada 18 rute dengan 166 frekuensi 8 di antaranya adalah rute internasional dengan 20 frekuensi. Yogyakarta memiliki 11 rute dengan 55 frekuensi penerbangan, 2 di antaranya merupakan rute penerbangan luar negeri dengan 4 frekuensi.
Bandara di Solo memiliki 3 rute dengan 14 frekuensi penerbangan dengan 2 di antaranya rute internasional dengan 4 frekuensi penerbangan. Bandara Semarang memiliki 9 rute penerbangan dengan 38 frekuensi dengan 3 rute internasional dengan 5 frekuensi.
Bandung memiliki 7 rute dengan total 12 frekuensi 3 rute di antaranya untuk tujuan internasional dengan 7 frekuensi. Malang hanya memiliki 3 rute domestik dengan 8 frekuensi.
"Sedangkan di Cilacap kebanyakan merupakan pesawat carteran serta ada penerbangan kecil,” jelasnya, Jumat (14/2/2014).
Bandara-bandara tersebut ditutup selama 1x24 jam dengan perincian Bandara Juanda Surabaya ditutup sampai Sabtu (15/2) pagi, pukul 07.00, Yogyakarta dan Solo sampai 7.30, Cilacap sampai Jumat pukul 17.00 , Malang dan Semarang 7.00, Bandung sampai 18.00.
Herry melanjutkan sejauh ini, menurut pantauan satelit ketinggian abu vulkanik di sisi barat Jawa mencapai 55.000 kaki sementara di sisi timur Jawa mencapai 20.000 kaki. Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau situasi terakhir.
Selain penutupan 7 bandara tersebut, menurut Herry ada 33 rute penerbangan dari dan menuju ke Jakarta yang melintas di sisi utara Jawa yang tidak bisa dilalui. Akibatnya, dipastikan penerbangan ke arah Bali juga tersendat meski bandara itu tidak ditutup.
“Sebenarnya bisa melalui rute memutar jauh ke utara atau jauh ke selatan. Tapi apakah maskapai mau?,” katanya.
Ia menambahkan, bagi penumpang yang batal berangkat, disarankan untuk menggunakan moda transportasi darat seperti kereta api dan angkutan darat lainnya. Sedangkan tiket yang telah dibeli bisa dikembalikan tanpa potongan.
Direktur Operasional Angkasa Pura I Yushan Sayuti mengatakan ada 4 bandara milik BUMN tersebut
yang ditutup yakni di Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Solo. Abu vulkanik menurutnya menutupi runway, dan taxi way.
“Dilihat dari jumlah penumpang, Surabaya perhari ada 50.000 penumpang, Yogyakarta 16.000 penumpang, Semarang 4000 penumpang, dan Solo 1500 penumpang,” jelasnya.
AP I menurutnya belum bisa menghitung total kerugian yang dialami akibat penutupan 4 bandara tersebut. Namun ia memberikan gambaran untuk di Surabaya, dari airport tax saja kerugian bisa mencapai Rp2 miliar dengan perincian 50.000 penumpang dikali Rp40.000.
“Itu baru dari sisi airport tax saja. Belum lagi tenant yang tidak dibuka, dan lain sebagainya, Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan General Manajer di masing-masing bandara untuk mengantisipasi adanya tamabahn jam operasi yang diajukan maskapai untuk menutupi kerugian akibat penutupan bandara,” jelasnya.
Sekjen Indonesia Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanudin mengatakan pihaknya belum menghitung berapa besar kerugian yang dialami maskapai penerbangan akibat penutupan bandara-bandara besar di Pulau Jawa.
Yang menjadi fokus saat ini adalah pengecekan kondisi pesawat agar layak terbang setelah otoritas perhubungan membuka penerbangan.
“Kami mengharapkan kepada penumpang untuk memahami karena ini merupakan kejadian alam. Kalau soal rugi kami jelas rugi besar,” jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan memastikan semua rute kereta api khususnya dari dan ke wilayah Jawa Timur dan Jawa Timur tetap terjadwal seperti biasa.
Hanya saja karena terimbas abu vulkanik, lanjutnya, petugas di lapangan harus membersihkan terlebih dahulu wesel (bantalan) rel.
"Selain itu laju kereta api juga akan diturunkan. Tidak ngebut-ngebut," katanya Jumat (14/2).
Karena itu, menurutnya walau rute kereta tidak mengalami perubaan, akan tetapi jadwal keberangkatan dan kedatangan bakal terpengaruh."Akan terjadi keterlambatan".