Bisnis,com.JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan lima program unggulan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan perlindungan masyarakat di 2014. Dari kelima program, aduan dan informasi yang bisa diakses cepat oleh masyarakat yakni contact center 500533.
Lima program tersebut yakni e-registrasi ulang obat tradisional dan suplemen kesehatan, Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF), e-MESO, contact center, dan food safety masuk desa. Aplikasi sistem e-registrasi ulang obat tradisional merupakan lanjutan dari sistem sebelumnya.
“Tahun ini merupakan ulang tahun BPOM ke- 13, maka dari dari itu kami terus berkomitmen melindungi masyarakat dari risiko obat dan makanan lewat lima program unggulan,” kata Kepala BPOM Roy A. Sparinga, Rabu (5/2/2014).
Roy mengatakan pembangunan sistem tersebut merupakan salah satu program percepatan yang dilakukan oleh BPOM untuk membangun kepercayaan masyarakat. Selain itu, lanjutnya, aplikasi tersebut bertujuan untuk mewujudkanclean government dan good governance.
“Ini adalah agenda kami. Pertama pelayanan publik harus semakin baik. Kedua adalah kemitraan. Ini menjadi perhatian, pelayanan publik, integritas dan kemitraan,” papar Roy.
Dia menerangkan INRASFF merupakan sistem yang dikembangkan untuk melindungi masyarakat dari pangan dan pakan yang berisiko di pasar domestik atau impor. Dia berharap, dengan peluncuran INRASFF kepercayaan masyarakat regional dan internasional terhadap produk pangan Indonesia akan meningkat.
“Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri," kata Roy.
Program e-meso, sambung Roy, merupakan sistem pelaporan efek samping obat secara online yang dapat diakses melalui website khusus di dalam website BPOM. e-MESO ini dikembangkan dalam rangka pengawalan keamanan obat yang diedarkan. Sedangkan contact center merupakan sistem yang paling dinantikan masyarakat.
“Lewat Halo BPOM 500533 masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi dan melakukan pengaduan ke BPOM. Kami layani pada jam kerja dari Senin-Jumat," katanya.
Sementara dalam upaya pemenuhan ketersediaan pangan yang aman, bermutu, dan bergizi, serta bersinergi dengan pengembangan ekonomi desa sebagai upaya penurunan angka kemiskinan, lanjut Roy, BPOM melaksanakan program Food Safety Masuk Desa (FSMD).
“Sasaran kegiatan ini adalah komunitas desa (Pemda, PKK, anak-anak, asosiasi guru, karang taruna, pramuka, tenaga penyuluh Keamanan pangan dan Distric Food Inspector, usaha pangan desa (IRTP dan PKL), ritel dan KUD,” ujarnya.
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron mengharapkan lima program unggulan BPOM memiliki respons yang cepat terhadap pengaduan masyarakat. “Kelima program itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik, merespons pengaduan dan keluhan dari masyarakat,” ujar Ali Ghufron.