Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum segera memulai konstruksi waduk Logung di Kudus, Jawa Tengah pada tahun ini guna mengurangi 10% debit air banjir yang masuk ke wilayah sungai Juwana.
"Kita bangun waduk Logung, tahun ini bisa dimulai sudah kita anggarkan. Ini akan dapat mengurangi air yang masuk ke sungai Juwana," jelas Wakil Menteri PU Hermanto Dardak dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2014).
Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana Budi Priyanto menambahkan saat ini pembangunan waduk Logung sedang menunggu persetujuan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dari Direktur Jenderal Sumber Daya Air.
Persetujuan RAB belum diberikan karena masih difinalisasi aspek geologis pondasi waduk Logung. Biaya pembangunan diestimasi berkisar Rp500 miliar-Rp700 miliar.
"Masih dilihat dari struktur geologisnya, bila hasilnya pondasi memerlukan treatment berupa perkuatan maka biaya akan tinggi. Tapi semahal-mahal biaya pembangunan akibat pondasi nilainya tidak lebih dari Rp700 miliar," paparnya.
Setelah disetujuinya RAB tersebut, maka akan dilanjutkan dengan proses lelang. Pengerjaan akan berlangsung selama empat tahun anggaran. Pada tahun ini alokasi dana baru sebatas keperluan uang muka untuk pembangunan waduk berkapasitas 20 juta meter kubik tersebut.
Banjir Jateng, Kementerian PU Segera Bangun Waduk Logung di Kudus
Kementerian Pekerjaan Umum segera memulai konstruksi waduk Logung di Kudus, Jawa Tengah pada tahun ini guna mengurangi 10% debit air banjir yang masuk ke wilayah sungai Juwana.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Kunjungan ke Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$8,5 Miliar
2 jam yang lalu