Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan sistem informasi melalui radio frequency identification (RFID) secara nasional berpotensi mundur dari target yang telah ditetapkan pada Juli 2014, karena persoalan teknis.
Andi Nugroho, Manager Sosialisasi Sistem Monitoring Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), mengatakan hingga Maret 2014 pihaknya akan fokus memasang RFIDpada kendaraan di Jakarta. Awalnya, mulai Januari 2014 PT Inti ditargetkan sudah memasang rfid pada kendaraan di wilayah lain.
“Saat ini sekitar 247.000 kendaraan bermotor sudah terpasang rfid. Kami fokus melakukan pemasangan di Jakarta hingga Maret 2014,” ujarnya, Rabu (5/2).
Selain memasang di kendaraan, PT Inti juga telah memasang rfid reader dan perangkat pendukung lainnya di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta yang berjumlah sekitar 263 unit.
Targetnya, PT Inti mampu memasang perangkat rfid pada 5.027 SPBU dan 100 juta kendaraan bermotor yang ada di seluruh wilayah Indonesia pada akhir 2014. 100 juta kendaraan bermotor tersebut terdiri dari 80 juta sepeda motor, 11 juta mobil penumpang, 6 juta truk, dan 3 juta bus.
Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), mengatakan saat ini pihaknya memang fokus memasang perangkat rfid di Jakarta. Hal itu dilakukan sambil menguji keandalan sistem tersebut.
Menurutnya, perseroan juga akan melakukan evaluasi target penyelesaian proyek itu dengan mempertimbangkan realisasi pemasangan perangkatnya. “Tentu akan ada evaluasi target sesuai dengan realisasi progresnya,” ujarnya.