Bisnis.com, JAKARTA – Investor raksasa tambang tembaga PT Freeport Indonesia kembali mendatangi Kementerian Keuangan untuk meminta relaksasi kebijakan bea keluar mineral.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia PT Rozik Boedioro Soetjipto datang ke Wahidin bersama Presiden Direktur Freeport McMoran Copper & Gold Inc –prinsipal PT Freeport Indonesia – Richard Adkerson dan rombongan, Kamis (29/1/2014) pukul 18.25 WIB.
Dua pekan lalu, Rozik menemui Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro untuk membicarakan bea keluar mineral.
Seusai pertemuan yang berlangsung hampir 2 jam itu, Adkerson tak bercerita banyak. “Pertemuan tadi berlangsung cukup baik,” ujarnya sembari masuk ke dalam mobil.
Dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat siang tadi, Adkerson berharap bisa melanjutkan kegiatan operasional secara normal tanpa ada bea keluar atas restriksi ekspor.
Namun, Menkeu Chatib Basri menolak berkomentar mengenai permintaan itu. “Dia enggak ngomong itu sama saya,” katanya.
Menurutnya, kedatangan Freeport hanya bermaksud meminta penjelasan tentang kebijakan bea keluar ekspor mineral. “Dia cuma nanya itu, makanya enggak akan ada apa-apa yang dibicarain,” kata Chatib.
Rilis Freeport McMoran Copper & Gold Inc sebelumnya menyebutkan produksi perusahaan tambang itu akan diturunkan 40 juta pound tembaga dan 80.000 ton emas tahun ini sehubungan dengan pengenaan bea keluar tembaga hingga 25%.
Dalam laporan kinerjanya, produksi tembaga Freeport Indonesia kuartal IV/2013 mencapai 304 juta pound, sedangkan emas 502.000 ton.