Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Buruk, Produksi Minyak Turun 70.000 Barel per Hari

Negara kehilangan potensi produksi minyak mentah dan kondensat hingga 70.000 barel per hari, karena cuaca buruk yang melanda seluruh wilayah Indonesia.
Potensi produksi yang hilang akibat bocornya hose yang menghubungkan alat tambat dengan FSO Abherka di West Madura Offshore [WMO] mencapai 22.500 barel minyak per hari. /bisnis.com
Potensi produksi yang hilang akibat bocornya hose yang menghubungkan alat tambat dengan FSO Abherka di West Madura Offshore [WMO] mencapai 22.500 barel minyak per hari. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Negara kehilangan potensi produksi minyak mentah dan kondensat hingga 70.000 barel per hari, karena cuaca buruk yang melanda seluruh wilayah Indonesia.

Johannes Widjonarko, Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan cuaca buruk mengakibatkan produksi minyak bumi nasional turun hingga 745.000 barel per hari. Penyebabnya, sejumlah fasilitas produksi off shore mengalami gangguan karena angin dan ombak yang tinggi.

“Saat ini produksi rata-rata minyak 745.000 barel per hari, tapi sudah mulai naik kembali. Produksi rata-rata pada saat kondisi normal itu 825.000-830.000 barel per hari,” katanya di Jakarta, Senin (27/1/2014).

Widjonarko menuturkan kehilangan potensi produksi terbesar terjadi karena putusnya tali pengikat kapal floating storage and offloading (FSO) Cinta Natomas dari alat tambatnya. Aibatnya, produksi dari Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ), Mobil Cepu Limited, dan Pertamina EP Cepu tidak dapat disalurkan.

Menurutnya, negara kehilangan potensi produksi hingga 30.000 barel minyak per hari wilayah kerja yang dikembangkan ketiga perusahaan itu. FSO Cinta Natomas sendiri merupakan fasilitas penampung minyak bumi yang diproduksi dari ketiga perusahaan tersebut dengan kapasitas produksi mencapai 72.000 barel per hari.

“Potensi produksi yang hilang akibat bocornya hose yang menghubungkan alat tambat dengan FSO Abherka di West Madura Offshore [WMO] mencapai 22.500 barel minyak per hari,” ujarnya.

Selain itu, genangan air yang terjadi di sejumlah wilayah juga berdampak pada menurunnya produksi minyak dalam negeri. Negara harus kehilangan potensi produksi hingga 1.500 barel minyak per hari, karena truk pengangkut milik PT Sele Raya tidak dapat melintas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper