Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pantura Banjir, Pengendara Diimbau Pakai Jalur Selatan

Kendaraan pribadi dan beragam moda transportasi lain yang akan melintasi jalan raya di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa diharapkan dapat menggunakan jalur selatan, guna menghindari banjir di jalur Pantura.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (19/1). Kemacetan tersebut akibat banjir yang merendam sepanjang jalur pantura dan merendam 11 kecamatan di Indramayu. /antara
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (19/1). Kemacetan tersebut akibat banjir yang merendam sepanjang jalur pantura dan merendam 11 kecamatan di Indramayu. /antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kendaraan pribadi dan beragam moda transportasi lain yang akan melintasi jalan raya di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa diharapkan dapat menggunakan jalur selatan, guna menghindari banjir di jalur Pantura.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengingatkan para pengendara agar tidak menganggap enteng kondisi hujan yang mengakibatkan banjir sekarang, lebih baik dari awal siapkan rute khusus.

“Kami mengharapkan melewati jalur selatan dan masuk tol (Cipularang)," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Dia memaparkan kondisi curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan salah satu jalan nasional di jalur Pantura Jawa Barat yaitu dari Cirebon menuju Jakarta begitu juga sebaliknya mengalami banjir dengan ketinggian 50 cm-100 cm.

Menurut dia, saat ini masih banyak pengendara yang memaksakan untuk melewati jalan jalur pantura dan menunggu di sana, sehingga berakibat kemacetan yang panjang, yang sebenarnya dapat dihindari dengan mengganti rute menuju jalur selatan.

"Saat ini ketinggian banjir sudah mencapai 1,5 meter. Penyebab banjir sendiri merupakan kombinasi dari luapan sungai Cimanuk dan pasang laut," ungkapnya.

Djoko mengemukakan upaya yang telah dilakukan adalah memasang rambu-rambu di lokasi kerusakan jalan guna meminimalkan terjadinya kecelakaan.

Setelah airnya turun atau menyurut, lanjutnya, akan dilanjutkan dengan memperhitungkan evaluasi penanganannya, di mulai dari permukaan, struktur jalan dan jembatan mulai dari struktur atas maupun bawah.

"Selama masih ada air, kami tidak melakukan penanganan jalan karena nantinya akan percuma, jadi untuk sementara kita pasang rambu dan peringatan," ucap Djoko Murjanto.

Hujan deras terus mengguyur Pantura, jalan utama Kota Indramayu, Jawa Barat, sehingga terendam banjir serta menghambat aktivitas perkantoran. Jalan utama ini menjadi langganan banjir tahunan. Saat hujan deras pengendara pasti terjebak macet ditambah kendaraan mereka mogok.

Para pengendara dan penumpang bus yang melintasi jalur Pantura Subang-Indramayu, Jawa Barat, terjebak macet sekitar 35 jam atau 2 hari 2 malam akibat banjir yang melanda jalur tersebut.

"Saya sudah berada di bus selama 2 hari 2 malam akibat macet di jalur Pantura ini, tetapi belum juga lancar," kata Sunaryo, penumpang bus yang mengaku dari Purworejo menuju Depok, Senin (20/1/2014).

Sunaryo mengatakan kemacetan sudah terasa sejak bus yang dinaikinya memasuki jalur Pantura wilayah Indramayu, dan kemacetan terus terjadi hingga memasuki jalur Pantura wilayah Subang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper