Bisnis.com, JAKARTA - Tak seperti mineral lain, cara penghitungan harga patokan mineral (HPM) tembaga lebih kompleks.
Bila pada mineral bijih besi, pasir besi dan mangan, HPM ditentukan antara kadar pemurnian dan harga komoditas tersebut di Asian Metal, untuk tembaga masih menggunakan patokan dari London Metal Exchange.
Selain itu, pada HPM tembaga dimasukkan faktor daya beli dari pembeli. "Selain kadar, kita juga perhitungkan ketersediaan pembayaran oleh pembeli," kata Didie Suwondho, Kepala Satgas Mineral Kadin Indonesia, Senin (20/1/2014).
Menurutnya, faktor payable emas dan perak akan dihitung dalam HPM tembaga sehingga formulasi penghitungan menggunakan TCRC (treatment cost and refinery cost).
Sementara itu, komoditas timbal dan seng mengalami deadlock dalam penentuan RC (recovery cost) sehingga akan didiskusikan ulang dalam waktu dekat.Selain itu, produk komoditas ini juga menggunakan patokan dari LME.