Bisnis.com, JAKARTA - Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies meminta pemerintah mempercepat perluasan dan pembukaan bandara baru serta menambah penerbangan langsung dari luar negeri menuju berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Asnawi Bahar, Ketua Asita mengatakan selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai promosi dan pemasaran ke berbagai negara mengenai destinasi dan paket-paket perjalanan wisata di Indonesia.
Di samping itu, industri pariwisata dan Kemenparekraf juga melakukan berbagai upaya antara lain penyediaan tour guides dan informasi kepariwisataan berbahasa Mandarin, Korea, dan Jepang.
Namun, tanpa kemudahaan aksesibilitas dan infrastruktur yang memadai tentu saja sulit mendongkrak wisman yang berkunjung ke Tanah Air.
“Sebagian besar wisman masih masuk melalui Jakarta dan Bali yang bandaranya sudah sangat padat, seharusnya penerbangan langsung ke destinasi wisata lain perlu diperbanyak. Bagaimana kita bisa menambah wisman secara cepat kalau infrastruktur dan direct flight masih terbatas,” ucapnya, Jumat (17/1/2014).
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif optimistis jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2014 mencapai 9,2 juta atau terjadi peningkatan 600.000 wisman dari tahun 2013.
Mari mengatakan peningkatan tersebut didasarkan pada estimasi jumlah kunjungan wisman ke negara-negara APEC mencapai 57 juta dengan perolehan devisa hingga US$89 miliar.
Selain dari optimistis global, adanya peningkatan infrastruktur, penerbangan langsung dengan penambahan seat capacity dari pasar-pasar prioritas seperti China, Jepang, Korea, dan Taiwan ke destinasi di luar Bali juga turut mendongkrak kunjungan wisman.
Di samping itu, pihaknya bersama industry pariwisata juga akan melakukan berbagai upaya antara lain penyediaan tour guides dan informasi kepariwisataan berbahasa Mandarin, Korea, dan Jepang.
Selain itu dengan menciptkana paket-paket wisata yang mengandung aspek value for money, meningkatkan iklan di social media, serta joint promoyion atau partnership dengan airlines yang memiliki penerbangan langsung ke Indonesia.
“Prioritas promosi akan dilakukan ke negara China, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman,” ucapnya.