Bisnis.com, JAKARTA- Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWS Cilicis) mencatat kebutuhan pengadaan tanah milik warga untuk normalisasi Kali Ciliwung mencapai 14 km dari total kegiatan normalisasi sepanjang 19 km.
"Hanya 5 km yang tidak melibatkan warga, sehingga kami fokuskan pekerjaan di wilayah itu terlebih dahulu untuk mempercepat proses pengerjaan," kata Kepala BBWS Cilicis T. Iskandar, Jumat (17/1/2014).
Seperti yang diketahui, pembebasan tanah kerap menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, tak terkecuali dalam normalisasi Kali Ciliwung.
Dia menjelaskan saat ini balai sudah melakukan pekerjaan sepanjang 2,5 km yang berlokasi di Condet, Jakarta Timur, tepatnya di daerah Rindam Jaya.
"Kami sudah diizinkan untuk mulai bekerja. Persiapan juga sudah kita lakukan di lapangan,” ujarnya.
Kegiatan normalisasi tersebut akan melebarkan kali Ciliwung dari kondisi saat ini yang hanya 10-20 meter menjadi 50 meter yang terbagi dalam empat pekerjaan dengan kebutuhan lahan 65 ha.
Paket I yakni Jembatan Casablanka-Kampung Melayu (18 ha), Paket 2 Kampung Melayu-Jembatan Kalibata (16 ha), Paket 3 Jembatan Kalibata-Eretan Condet (16 ha), dan Paket IV Eretan Condet-TB. Simatupang (15 ha).
Salah satu upaya penanganan banjir Jakarta jangka menengah ini ditargetkan selesai pada 2016 dengan biaya Rp1,18 triliun. Setelah normalisasi, kapasitas alir Kali Ciliwung akan menjadi 570 meter kubik per detik dari sekarang yang hanya 180 meter kubik per detik.