Mulai Juni 2014, Target Pergerakan Pesawat di Soekarno Hatta 72 Kali/jam

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan menargetkan untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat di bandara Soekarno Hatta dari 64 menjadi 72 pergerakan pesawat per jam mulai Juni 2014.

Target itu, menyusul upaya pembenahan sistem transportasi udara di Bandara Soetta, yang selama ini dinilai belum maksimal.

Bahkan, rencananya, Juni 2015, pergerakan pesawat diharapkan bisa mencapai 86 kali setiap jamnya.

Hal itu disampaikan Wapres Boediono dalam konferensi persnya usai rapat evaluasi bandara nasional di Kantor Wapres hari ini, Kamis (9/1/2014).
 
"Target ini mengacu pada bandara Heatrow di London Inggris, yang setiap jamnya bisa ada 100 pergerakan pesawat, dengan hanya dua landasan," ujar Wapres.

Apalagi, menurutnya, sudah ada studi dan kunjungan terhadap bandara di London tersebut, ehingga diharapkan kedepannya pelayanan di Soetta juga bisa sebaik bandara Heatrow.

Menurut Boediono, saat ini pengoperasian bandara komersial di Soetta sering dikeluhkan masyarakat terutama mengenai keterlambatan jam penerbangan.

Selain memperbaiki pergerakan pesawat, kata Wapres, pemerintah juba akan mulai mengalihkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdana Kusumah mulai besok.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan dengan pengaturan pergerakan pesawat itu, kapasitasnya
bisa meningkat.

"Dengan begitu kebutuhan membangun landasan ketiga di Bandara Soetta bisa ditunda mengingat investasinya sangat, mencapai  Rp40 triliun," katanya.
 
Apalagi, penambahan landasan akan terkendala masalah pembebasan tanah yang setidaknya mencakup luas 10 desa di sekitarnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan untuk perbaikan fasilitas tersebut, Angkasa Pura II akan menginvestasikan anggaran Rp2 triliun tahun ini.

Menurutnya, untuk peningkatan tersebut, PT Angkasa Pura II akan melakukan pembenahan manajemen dan fasilitas, mencakup perubahan tata letak bandara, konfigurasi pergerakan pesawat (runway, taxiway), sistem dan pola pemanduan lalu lintas penerbangan, dan perbaikan lainnya.

"Upaya perbaikan akan dimulai tahun ini juga," ujarnya.