Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengklaim bahwa sektor industri logam dasar, besi dan baja, pada 2013 memberikan kontribusi investasi yang relatif besar dibandingkan dengan sektor lain.
Berikut ini adalah realisasi beberapa investasi di sektor industri logam dasar, besi dan baja, aluminium, dan tembaga.
Industri besi dan baja
- Beroperasi secara komersial PT Meratus Jaya Iron & Steel dengan investasi Rp1,17 triliun
- Beroperasi secara komersial PT Indoferro secara komersial, Cilegon, dengan investasi US$110 juta
- Ground breaking pabrik PT Batulicin Steel dengan invetasi US$1,5 miliar
- Rencana pembangunan pabrik PT Krakatau Posco, Tahap 1, dengan investasi US$3,0 miliar
- Rencana pembangunan pabrik pengolahan pasir besi PT Jogja Magasa Iron dengan investasi US$1,2 miliar
- Rencana investasi PT sebuku Lateritic Iron & Steel senilai US$1 miliar
- Rencana investasi PT Delta Prima Steel senilai Rp1,2 miliar
Industri aluminium
- Pembangunan smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalbar dengan investasi US$1 miliar
- Pembangunan chemical grade alumina (CGA) di Tayan, Kalbar dengan investasi US$450 juta oleh PT Antam
- Rencana investasi PT Nalco dengan investasi Rp4 miliar
- Beroperasinya PT Indonesia Chemical Alumina dengan investasi US$450 juta di Kalbar
- Pembangunan PT Well Harvest Mining dengan investasi US$1 miliar
Sektor industri tembaga
- Rencana investasi PT Nusantara Smelting dengan investasi US$700 juta
- Rencana investasi PT Indosmelt dengan nilai investasi US$1 miliar
- Rencana investasi oleh PT Indovasi dengan nilai US$1,5 miliar
Nikel
- Ground breaking PT FeNi Halmahera Timur dengan nilai investasi US$1,6 miliar yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV/2014
- Rencana investasi PT Antam untuk pembangunan pabrik nickel pig iron dengan investasi US$400 juta
Rencana investasi PT Weda Bay Nickel untuk pembangunan pabrik nikel dengan nilai investasi US$700 juta.