Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gita Ingin Impor Sapi tak Hanya dari Australia Saja

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berkomitmen pengetatatn impor sapi masih akan menjadi prioritas yang harus digarap pada 2014, sebagai bagian dari upaya menahan laju inflasi.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berkomitmen pengetatatn impor sapi masih akan menjadi prioritas yang harus digarap pada 2014, sebagai bagian dari upaya menahan laju inflasi.

Problema yang terjadi selama ini adalah lonjakan konsumsi per orang dan keseluruhan yang berbanding terbalik dengan pasokan daging sapi dalam negeri. Padahal, selama ini Indonesia hanya mengimpor sapi hidup dari satu negara saja, yaitu Australia.

“Saya sudah menyampaikan ini ke Menko Perekonomian dan Menteri Pertanian beberapa kali. Mudah-mudahan kita akan melihat kerangka regulasi baru agar kita bisa mendatangkan sapi dari negara-negara lain yang jauh lebih murah harganya,” katanya, Jumat (3/1/2013).

Jika hal tersebut dapat terealisasi, lanjut Gita, penanganan laju inflasi (yang akhir 2013 melampaui 8%) akan sangat tertolong. Tidak hanya itu, hal tersebut juga akan membantu orientasi kebijakan moneter RI. “Oleh karena itu, ini penting sekali ke depannya,” ujarnya.

Selain sapi, pembatasan impor akan ditekankan pada produk makanan cepat rusak, yang menurut BPS merupakan kontributor terbesar inflasi. Gita berpendapat tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak dapat memproduksi secukupnya agar tidak perlu mengimpor volatile food lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper