Bisnis.com, MEDAN- Pada Desember 2013, Sumatera Utara masih mengalami inflasi tipis pada level 0,02%. Hal ini mengakibatkan laju inflasi kumulatif Desember 2013 menjadi 10,18% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012.
Selain itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat laju inflasi kumulatif year-on-year (YoY) kota-kota seperti Medan mencapai 10 d,09%, Pematang Siantar 12,02%, Sibolga 10,08% dan Padangsidempuan 7,82%.
Kendati demikian, per Desember 2013, terdapat dua kota yang mengalami deflasi yakni Medan 0,07%, dan Padangsidempuan 0,44%. Padangsidempuan bahkan menjadi kota dengan deflasi tertinggi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, dua kota yakni Pematang Siantar mengalami inflasi 0,61% dan Sibolga 0,75%.
Untuk Medan, pemicu deflasi pada Desember 2013 adalah penurunan harga beberapa komoditas, di antaranya cabe merah, daging ayam ras, angkutan udara, tongkol, gaun, gula pasir, dan dencis.
Adapun, harga cabe merah di Medan turun 19,78%, harga daging ayam ras turun 7,49%, gaun turun 24,5%, gula pasir turun 2,27%, angkutan udara turun 2,9%, tongkol turun 5,83%, dan dencis turun 3,57%.
Sementara itu, dari 16 kota IHK di Sumatera, sebanyak 13 kota mengalami inflasi dengan level tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,25% dan terendah di Palembang 0,04%. Untuk deflasi tertinggi terjadi di Padangsidempuan dan terendah terjadi di Medan.
Pada Desember 2013 pula, BPS mencatat inflasi mencapai 8,38% dengan inflasi kumulatif YoY juga mencapai angka yang sama. Hal ini dipicu inflasi pada komponen inti yang mencapai 0,45% dan kumulatif YoY mencapai 4,98%.