Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Pajak (19/12/2013) Rp787,53 Triliun, 85,5% dari Target

Target penerimaan pajak 2013 disinyalir masih sulit tercapai meski pemerintah menurunkan target penerimaan menjadi Rp847,32 triliun, atau 92% dari target APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp920,93 triliun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Target penerimaan pajak 2013 disinyalir masih sulit tercapai meski pemerintah menurunkan target penerimaan menjadi Rp847,32 triliun atau 92% dari target APBN-Perubahan 2013 Rp920,93 triliun.

Berdasarkan data Ditjen Pajak, realisasi penerimaan pajak nonmigas hingga 19 Desember 2013 mencapai Rp787,53 triliun atau 85,5% dari target APBNP 2013. Adapun, penerimaan pajak sektor migas mencapai Rp79,47 triliun, atau 107,13% dari target.

“Kami akan terus bekerja maksimal dalam dua minggu terakhir ini guna mengamankan target penerimaan pajak 2013. Kami harap bisa sampai lebih dari 90%” ujar Kasie Hubungan Eksternal Ditjen Pajak Chandra Budi, dalam siaran pers, Kamis (26/12).

Target pajak dalam APBNP 2013 semula dipatok Rp920,93 triliun. Namun, melambatnya perekonomian dunia termasuk Indonesia, membuat target pajak 2013 diturunkan setidaknya mencapai 92% dari target APBNP 2013.

Berdasarkan hitungan Bisnis, Ditjen Pajak setidaknya harus mendapatkan tambahan penerimaan pajak Rp59,79 triliun dalam waktu yang tersisa, untuk mencapai revisi target pemerintah Rp847,32 triliun, atau tambahan Rp133,47 triliun untuk merealisasikan target APBNP 2013.

Walau demikian, shortfall penerimaan pajak—selisih antara target dan realisasi—pada 2013 sudah hampir dipastikan menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah, atau memecahkan rekor shortfall sebelumnya, Rp47 triliun.

Menariknya, rekor shortfall terbesar sepanjang sejarah tersebut melengkapi kinerja Ditjen Pajak di bawah pimpinan Fuad Rahmany yang mencatatkan shortfall selama 3 tahun berturut-turut sejak 2011 yang lalu hingga 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper