Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senin (23/12) Pabrik Krakatau-Posco Rp35 Triliun Diresmikan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan meresmikan megaproyek pabrik baja patungan senilai US$2,9 miliar (Rp35 triliun) antara produsen baja pelat merah itu dengan perusahaan baja asal Korea Selatan, PohangIron and Steel Company (Posco), pada Senin (23/12/2013).

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan meresmikan megaproyek pabrik baja patungan senilai US$2,9 miliar (Rp35 triliun) antara produsen baja nasional PT.Krakatau Steel (persero) dengan perusahaan baja asal Korea Selatan, PohangIron and Steel Company (Posco), pada Senin (23/12/2013).

Kedua produsen baja ternama di Asia itu mendirikan perusahaan patungan bernama PT Krakatau-Posco pada 2010 dengan kepemilikan Krakatau Steel 30%, sedangkan sisanya dimiliki oleh Posco.

 

Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, kegiatan usaha Krakatau-Posco bergerak di bidang kegiatan industri baja dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.

 

Untuk melaksanakan kegiatan usahanya, Krakatau-Posco membangun fasilitas pabrik baja terpadu di Cilegon, Banten, yang direncanakan selesai dalam 3 tahun atau akhir 2013 dan beroperasi komersial awal tahun depan.

Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim mengatakan pihaknya semula memperkirakan total nilai investasi pabrik baja terpadu itu mencapai US$2,6 miliar.

Menurutnya, sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari modal sendiri sebesar US$931 juta serta pinjaman dalam dan luar negeri sebesar US$1,7 miliar.

“Saat ini, pabrik tersebut sedang dalam tahap pembangunan,” ujarnya.

Dalam perjalanannya, ternyata dibutuhkan biaya tambahan dalam penyelesaian proyek pabri patungan itu dengan kisaran dana US$326 juta.

Hal itu disebabkan terjadi kenaikan anggaran (budget) biaya rekayasa (engineering) dan pengadaan (procurement), sehingga total biaya untuk penyelesaian fasilitas pabrik itu sebesar US$2,9 miliar.

Biaya tambahan sebesar US$326 juta itu ditanggung oleh Krakatau Steel dan Posco sebesar US$126 juta sesuai porsi kepemilikan saham, sedangkan sisanya diperoleh dari pengajuan pinjaman dari luar negeri US$200 juta.

Dengan demikian, total pinjaman proyek meningkat menjadi US$1,9 miliar melalui fasilitas pinjaman dari luar negeri yang diperoleh dari pemberi pinjaman melalui perjanjian pinjaman tambahan (additional facilities agreement)yang telah ditandatangani 11 November 2013 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper