Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi peningkatan penjualan pada akhir tahun ini, menjelang Natal dan Tahun Baru, para peritel menambah stok ketersediaan barang sekitar 20% hingga 25%.
Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan peningkatan stok tersebut memang tidak terlalu signifikan bila dibandingkan Ramadhan dan Lebaran yang bisa mencapai hingga 50%.
Menjelang Natal dan Tahun Baru ini tentu saja akan terjadi peningkatan penjualan, Untuk itu, stok barang juga harus meningkat sekitar 20% hingga 25%.
"Paling banyak tentu saja untuk produk fesyen, makanan dan minuman, serta perlengkapan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (16/12/2013).
Fernando Repi, Head of Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Tbk mengatakan pihaknya sudah menyiapkan penambahan stok produk untuk gerai-geria Hypermart sejak 3 bulan lalu untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru.
“Estimasinya bisa meningkat 2 sampai 2,5 kali lipat untuk produk-produk tertentu seperti kue-kue, wafer, minuman-minuman ringan dan bersoda,” ujarnya.
Fernando berharap penjualan di gerai Hypermart selama bulan Desember ini bisa berkontribusi sekitar 25% hingga 30% dari target omzet tahun ini yang diperkirakan sebesar Rp13 triliun atau sekitar Rp3,25 triliun hingga Rp3,9 triliun.
“Kami memang menargetkan penjualan hingga akhir tahun ini bisa signifikan, karena hingga kuartal III, kami telah membukukan Rp8,7 triliun,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
