Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Sumsel Dikuasai NPK

Pemerintah Provinsi Sumsel mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi masih didominasi oleh pupuk urea dibanding pupuk NPK dan organik.

Bisnis.com, PALEMBANG  - Pemerintah Provinsi Sumsel mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi masih didominasi oleh pupuk urea dibanding pupuk NPK dan organik.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Taufik Gunawan mengatakan hingga  November 2013 tercatat 134.877 ton urea yang disalurkan dari alokasi 150.000 ton.

"Realisasi penyaluran urea sudah mencapai 89,92%,pada Desember ini kemungkinan penyerapan bisa 100%," katanya, Jumat (13/12/2013).

Adapun realisasi penyaluran pupuk NPK baru tercapai 86.759 ton atau 78,87% dari alokasi 110.000 ton, realisasi pupuk ZA sebanyak 5.935 ton  dari alokasi 8.000 ton dan pupuk organik mencapai 18.800 ton atau  83,45% dari alokasi 22.000 ton.

Meskipun penyaluran pupuk bersubsidi berjalan cukup baik, Taufik mengakui, masih ada daerah yang mengalami kekurangan pupuk bersubsidi.

Oleh karena itu, pihaknya menerapkan sistem realokasi antar kabupaten/kota dan realokasi antar kecamatan di dalam kabupaten/kota.

“Realokasi ini dilaksanakan secara dinamis dengan melihat dari sisa-sisa alokasi dan prioritas kebutuhan yang mendesak dari masing-masing kabupaten/kota. Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota,"paparnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Musthofa mengatakan tren pemakaian urea mulai tahun depan akan menurun seiring diterapkkannya komposisi pemakaian pupuk urea, NPK dan organik yang baru.

"Ke depan pemakaian urea ini akan turun karena NPK masuk oleh karena itu kami juga sedang mempersiapkan pembangunan pabrik NPK,"katanya saat acara penanaman bambu di tepi sungai musi, Kabupaten Banyuasin, Sumsel beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan Pusri ingin membangun pabrik NPK dengan kapasitas 1 juta ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar perusahaan.

Selama ini kebutuhan pupuk NPK di wilayah pemasaran Pusri masih disalurkan oleh perusahaan lain, seperti PT Petrokimia Gresik.

Ekspansi usaha perseroan itu juga seiring dengan anjuran pemerintah untuk memakai pupuk berimbang dibanding pupuk urea.

Sementara itu, Kepala Penjualan PPD Sumsel PT Pupuk Sriwijaya Palembang, I Wayan Sadya, mengatakan, meski penyaluran pupuk urea paling besar, namun terdapat kendala yakni masih kurang minatnya kabupaten/kota dalam melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi ke tingkat petani.

“Setiap tahun alokasi pupuk urea kita tinggi, namun penyalurannya rendah, sehingga tidak sesuai dengan alokasi,” katanya.

Lebih lanjut Wayan mengemukakan, untuk sisa alokasi pupuk bersubsidi yang belum tersalurkan hingga saat ini, ditargetkan dapat selesai pada akhir Desember mendatang dengan menerapkan sitem realokasi.

“Jika pupuk bersubsidinya tidak tersalurkan 100%. Maka akan disimpan dalam gudang untuk disalurkan kembali pada tahun depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper