Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) diminta tidak pelit merekrut tenaga pemasang alat identifikasi konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi atau radio frequency identification (RFID), agar proses pemasanganya bisa lebih cepat.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan antrean panjang kendaraan bermotor di tempat-tempat pemasangan RFID bisa diatasi dengan penambahan jumlah tenaga pemasang RFID.
Dia mengimbau agar Pertamina menggunakan sumber daya finansial seoptimal mungkin untuk memangkas antrean kendaraan di pos-pos pemasangan tersebut.
“Saya meminta diperbanyak lah tenaga untuk itu. Jangan takut keluar uang untuk rakyat kita,” kata Jero di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (10/12/2013).
Dia menilai perekrutan tenaga pemasang baru tidak sulit karena proses pemasangan RFID di mulut tangki bahan bakar kendaraan bermotor tidak rumit. Pertamina, lanjutnya, bisa mempekerjakan lulusan SMA yang masih menganggur sebagai tenaga pemasang.
“Jangan pelit-pelit rekrut teman-teman yang lulusan SMA untuk pasang-pasang sehingga mereka dapat pekerjaan,” kata Jero.
RFID digunakan pemerintah untuk mengukur volume penggunaan BBM bersubsidi. Alat ini dipasang pada kendaraan bermotor untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi setiap kendaraaan bermotor mulai Juni 2014.
Periode pemasangan RFID di Jakarta berlangsung selama Desember ini dan telah menyebabkan antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU dan pos pemasangan lainnya.