Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia Masih Seksi di Mata Investor

Kendati perekonomian Indonesia tengah direm, pemerintah menyambut positif rating Baa3 dengan proyeksi stabil dari lembaga pemeringkat Moodys terhadap investasi Indonesia.
Bisnis.com, JAKARTA — Kendati perekonomian Indonesia tengah direm, pemerintah menyambut positif rating Baa3 dengan proyeksi stabil dari lembaga pemeringkat Moody’s terhadap investasi Indonesia.
 
“Artinya saat ini, investor telah melihat ada harapan yang tinggi di Indonesia ini, karena pemerintah menunjukkan segala upaya dalam menghadapi masalah yang timbul,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (5/12/2013).
 
Menurutnya, Moody's cukup puas dengan reformasi struktural yang tengah dilakukan oleh Indonesia, terutama terkait dengan percepatan pembangungan infrastruktur yang terangkum dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
 
Selain itu, lanjutnya, Moody's juga menyambut baik upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi defisit transaksi berjalan selama ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
 
Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Destry Damayanti mengatakan besaran risiko proyeksi Indonesia kedepannya belum banyak berubah dari proyeksi risiko sebelumnya, meski ada sentimen negatif seperti defisit transaksi berjalan dan sektor keuangan yang tidak stabil.
 
“Paling nggak ini status quo, karena mereka tidak merubah outlok meskipun investor banyak membicarakan defisit transaksi berjalan. Artinya, concern dari Moody’s pun tetap sama yakni sektor keuangan kita,” ujarnya.
 
Menurutnya, Moody’s belum memberikan sinyal investasi positif terhadap pemerintah Indonesia karena belum melihat adanya pengelolaan secara lebih baik terhadap ketidakstabilan sektor keuangan seperti pasar saham, pasar modal dan nilai tukar rupiah.
 
Seperti diketahui, Moody’s Investor Service memberikan peringkat Baa3 dengan proyeksi stabil terhadap Indonesia seiring dengan upaya pemerintah dalam mengelola fiskal terhadap neraca transaksi berjalan dan utang selama dekade terakhir.
 
Christian de Guzman, analis senior Moody’s Investor Service mengatakan Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik karena mampu menunjukkan tren pertumbuhan berkelanjutan yang positif dalam jangka menengah, meski menghadapi tantangan dari krisis dunia.
 
“Hasil peringkat tersebut didasarkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, beban utang yang rendah, kemampuan kredit yang besar, dan kondisi pasar yang menjanjikan.,” ujarnya dalam siaran pers.
 
Menurutnya, prinsip kehati-hatian yang dikelola pemerintah membuat defisit anggaran dan beban utang pemerintah terjaga selama dekade terakhir ini. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Brazil, India dan Turki.
 
Dari pengelolaan tersebut, lanjutnya, rasio fiskal dan utang negara Indonesia juga sudah melampaui negara-negara berkembang besar lainnya, sehingga memberikan ruang fiskal yang lebar bagi pemerintah untuk merespon, apabila terjadi gejolak ekonomi.
 
Moody’s juga mengungkapkan faktor-faktor positif tersebut menjaga kestabilan perekonomian Indonesia terhadap risiko refinancing dan mengurangi dampak kenaikan dari suku bunga hingga pelemahan nilai tukar rupiah.
 
Namun demikian, Moody’s menyebutkan beberapa tantangan dari kondisi ekonomi Indonesia kedepannya, a.l. pertama, alokasi subsidi yang terlalu besar di dalam APBN membuat rating utang Indonesia masih terbatas, meski BBM bersubsidi dinaikkan pada Juni lalu.
 
Kedua, posisi pembayaran eksternal Indonesia saat ini masih tertekan sejak setahun lalu yang lalu. Kondisi tersebut menyebabkan depresiasi rupiah dan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap arus dana dari luar.
 
Ketiga, melebarnya transaksi berjalan dan volatilitas arus modal yang tinggi selama tahun lalu juga memperburuk kerawanan negara terhadap krisis. Apalagi pasar modal juga akan menghadapi goncangan dari isu tapering off The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper