Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan penerapan teknologi budi daya udang skala mini empang plastik (Busmetik) yang mampu menghasilkan tiga kali panen dalam setahun dengan keuntungan mencapai 58% dari biaya produksi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan inovasi dalam budidaya udang, seperti sistem Busmetik, harus diperluas perkembangannya ke masyarakat.
"Teknologi Busmetik ini cara budidaya baru yang ramah lingkungan dengan biaya lebih murah," ujarnya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Senin (2/12).
Sistem Busmetik, lanjut Sharif, hanya memerlukan lahan tambak seluas 600 m2 - 700 m2 dan kedalaman kolam 70-90 cm. Dengan masa budidaya sekitar 110 hari atau 4 bulan, tambak Busmentik mampu memproduksi 1,5 ton-1,6 ton udang vaname.
"Masa panennya lebih singkat, yakni tiga siklus per tahun dengan hasil lebih banyak dan berkualitas," kata Sharif.
Pada 2013 pemerintah menargetkan produksi udang nasional mencapai 608.000 ton, terdiri dari udang windu 148.500 ton dan udang vaname 459.500 ton.
Adapun pada 2014 targetnya meningkat 14% menjadi 699.000 ton, terdiri dari udang windu 188.000 ton dan udang vaname 511.000 ton.
Budidaya Udang, Teknologi Busmetik Bisa 3 Kali Panen Setahun
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan penerapan teknologi budidaya udang skala mini empang plastik (Busmetik) yang mampu menghasilkan tiga kali panen dalam setahun dengan keuntungan mencapai 58% dari biaya produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

25 menit yang lalu
Bisikan Terbaru Target Saham BBNI & BBTN Jelang Dividen 2025 Cair
2 jam yang lalu
IHSG Perlahan Pulih, MI Kantongi Modal Tebal di Reksa Dana
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
