Bisnis.com, PEKANBARU—Asosiasi Pengembang Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau menilai target penjualan 10.000 unit rumah tapak bersubsidi di Riau pada 2013 tidak akan tidak tercapai, meskipun adanya program rumah rakyat oleh Kemenpera.
Ketua REI Riau Rifa Yendi mengatakan sampai saat ini realisasi penjualan rumah tapak bersubsidi masih sekitar 60% dari target tahun 2013 sebanyak 10.000 unit.
Menurutnya, persyaratan yang harus dipenuhi pengembang untuk membangun rumah tapak bersubsidi masih tergolong memberatkan dan kurang sebanding dengan ongkos operasional di lapangan.
“Syarat-syarat seperti infrastruktur listrik dan lainnya masih susah jika merujuk kepada harga rumah yang hanya sekitar Rp88 juta,” katanya, Kamis (28/11/2013).
Yendi mengatakan adanya kebijakan menaikan harga menjadi Rp105 juta per Januari tahun depan bisa mendongkrak penjualan rumah tapak bersubsidi di Riau. Menurutnya, dengan harga tersebut para pengembang bisa sedikit mengimbangi ongkos pembangunan perumahan.
Yendi juga berharap pemerintah tetap memberikan insentif pajak terhadap para pengembang meskipun harga rumah tapak bersubsidi sudah dinaikan. Menurutnya, insentif itu supaya para pengembang giat lagi membangun rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
