Bisnis.com, JAKARTA--PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) menargetkan 4,9 juta unit perangkat radio frequency identification (rfid) tersedia pada Desember 2013 untuk dipasang pada kendaraan roda empat yang ada di wilayah Jakarta.
Andi Nugroho, Manajer Sosialisasi proyek Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) PT Inti, mengatakan saat ini baru ada 780.000 unit rfid yang tersedia. Seluruh perangkat itu pun sudah dipasang pada kendaraan bermotor yang ada di Jakarta.
“Hingga akhir November 2013, akan ada 2,5 juta unit rfid, dan pada pertengahan Desember tahun ini akan masuk kembali 1,5 juta unit,” katanya di Jakarta, Selasa (26/11).
Andi menuturkan seluruh rfid itu akan dipasang pada kendaraan beroda empat atau lebih yang ada di Jakarta. Perusahaan sendiri menargetkan pemasangan rfid pada 4,5 juta kendaraan beroda empat atau lebih di Jakarta hingga akhir tahun ini.
Setelah selesai memasang rfid di Jakarta, PT Inti akan mulai memasang alat itu di Kalimantan dan seluruh wilayah Jawa pada 2014. Hal itu dilakukan secara pararel dengan pemasangan rfid pada kendaraan beroda dua di Jakarta.
SMP BBM merupakan program pemerintah yang dilaksanakan PT Pertamina (Persero) dengan mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1/2012, dan Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi No. 6/2013.
Program itu dilakukan dengan membangun dua sistem teknologi informasi (TI), yakni di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan kendaraan bermotor. Di SPBU, perangkat itu dipasang di ujung selang (nozzle) penyaluran BBM dan penyimpanan data (server), sedangkan di kendaraan bermotor akan dipasang alat berbentuk cincin di mulut tangki penyimpanan BBM.