Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

P3GI Siapkan 150 Juta Benih Tebu

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) akan memproduksi 150 juta benih tebu untuk memenuhi kebutuhan pada 2014. Dari total tersebut, 80% benih berupa benih tebu kultur jaringan dan sisanya 20% berupa benih tebu konvensional.

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) akan memproduksi 150 juta benih tebu untuk memenuhi kebutuhan pada 2014. Dari total tersebut, 80% benih berupa benih tebu kultur jaringan dan sisanya 20% berupa benih tebu konvensional.

Direktur P3GI Aris Toharisman mengatakan pihaknya menyediakan dua jenis benih tebu untuk petani. yaitu benih tebu kultur jaringan dan benih tebu konvensional. Benih-benih tersebut untuk memenuhi kebutuhan benih tebu di Pulau Jawa atau setara dengan lahan seluas 75.000 ha.

"Benih kultur jaringan sebanyak 120 juta mata [benih] dan benih tebu konvensional sebesar 30 juta mata [benih]. Semuanya untuk memenuhi kebutuhan benih di Pulau Jawa," katanya, Kamis (21/11).

Sementara mengenai harganya, Aris menyebutkan tidak akan banyak perubahan, harga benih tebu kultur jaringan tahun depan diperkirakan hanya naik 10% saja. Kenaikan tersebut dianggap wajar untuk mengimbangi naiknya biaya produksi.

“Saat ini harga benih yang kultur jaringan Rp.450 per mata, tahun depan ada kenaikan 10% jadi ya sekitar Rp.500 per mata,” jelasnya.

Sementara untuk benih konvensional, juga akan mengalami kenaikan harga sebesar 10% dari harga sebelumnya. Tahun ini harga benih tebu konvensional dari P3GI ditetapkan sebesar Rp.120 per mata (benih), sementara tahun depan diperkirakan menjadi Rp.130 per mata.

Sebelumnya, pada tahun ini produksi benih kultur jaringan P3GI mencapai 150 juta benih. Tetapi dari jumlah tersebut, hanya 10 juta benih yang tersalurkan. Akibatnya perusahaan ini mengalami kerugian yang cukup besar.

“Program bongkar ratoon yangg dicanangkan pemerintah ternyata masih menggunakan bibit konvensional, akibatnya benih kultur jaringan yang sudah diproduksi tidak tersalurkan,” katanya.

Oleh karena itu, Aris meminta kepastian pemerintah agar hal tersebut tidak terjadi lagi. “Kami meminta pemerintah memberi kepastian sehingga kejadian tersebut tidak terulang di tahun depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper