Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penerbangan PT Indonesia Air Transport Tbk. tengah menjajaki pengadaan pesawat jet jenis Embraer atau jenis lain seiring dengan pengembangan perseroan untuk jasa penyewaan pesawat.
Reinhard Simanjuntak, Corporate Secretary Indonesia Air Transport, mengemukakan pengadaan armada tersebut untuk memperkuat lini penerbangan jet carter.
"Pengadaan pesawat jet disesuaikan kebutuhan pasar [market demand], untuk mengembangkan usaha penyewaan pesawat jet pribadi," katanya dalam pernyataan resmi, Rabu (13/11/2013).
Kendati demikian, IATA belum menyebutkan nilai investasi maupun jumlah pesawat jet yang bakal didatangkan oleh perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang melantai di bursa efek dengan kode perdagangan IATA itu hingga kuartal III/2013 mencapai Rp201 miliar, di mana 99% atau sekitar Rp198 miliar bersumber dari lini penyewaan pesawat, sementara sisanya merupakan jasa penerbangan berjadwal.
Adapun, kinerja pendapatan itu ditopang kontrak penerbangan tak berjadwal komersial antara perseroan dengan sejumlah perusahaan di Tanah Air dengan nilai perolehan pendapatan dari pesawat mencapai Rp193,95 miliar.
Pesawat milik IATA tersebut digunakan untuk mempermudah kegiatan bisnis perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan migas yakni PT Vale Indonesia, Kangean Energy, Badak NGL serta Total E&P Indonesia.
Konsultan penerbangan independen Gerry Soejatman sebelumnya mengatakan nilai pembelian pesawat oleh operator penerbangan tidak berjadwal Indonesia pada tahun ini menembus US$1 miliar seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis dan politik di Tanah Air.