Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidomuncul Optimistis Industri Jamu Bakal Terus Berkembang

Industri jamu dalam negeri diyakini masih bisa terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan ketersedian bahan baku di dalam negeri yang melimpah.

Bisnis.com, JAKARTA – Industri jamu dalam negeri diyakini masih bisa terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan ketersedian bahan baku di dalam negeri yang melimpah.

Presdien Direktur PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan masa depan industri jamu tidak akan suram jika bisa dikelola dengan baik, terutama untuk pemenuhan bahan baku industri.

“Saya rasa kalau masa depan industri yang menyangkut produk kesehatan akan menjadi blue chip, apalagi negeri ini sedang akan take off. Industri jamu itu sunrise karena dari hasil penelitian ternyata tumbuhan obat nanti akan menjadi salah satu partner obat-obat kimia,” jelasnya saat berkunjung di Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (13/11/2013).

Menurutnya, Indonesia saat ini sudah mulai banyak memiliki masyarakat kelas menengah yang mulai sadar akan hidup sehat. Jika industri ini ke depan bisa tumbuh 10% tahun depan, dan 20% hingga 30% pada tahun berikutnya, maka dipastikan akan diburu perusahaan asing untuk menjadi lisensi.

Untuk menambah modal kerja dan penambahan kapasitas produksi jamu, Sidomuncul pun berencana mencatatkan perusahaannya ke bursa efek.

Agar perusahaannya lebih dipercaya, kata Irwan, pihaknya memiliki strategi pengembangan pabrik jamu, salah satunya seperti membuat pabrik khusus bahan baku Semarang Indo Plan.

Dalam pengembangan pabrik khusus bahan baku jamu tersebut, pihaknya menggandeng 92 kelompok petani rempah-rempah untuk memenuhi kebutuhan produksi jamu Sidomuncul.

Selain untuk menyuplai pabriknya, Semarang Indo Plan juga menyuplai bahan baku jamu untuk produsen jamu lain.

"Kami bekerjasama dengan petani supaya mendapatkan bahan baku jamu yang standar, karena yang paling riskan adalah jika rempah-rempat seperti kunyit timbul bakteri kalau tidak segera diproses," jelasnya.

Dia menambahkan, menggandeng petani merupakan salah satu cara mengelola industri dengan baik. Apalagi petani tidak akan mau memanen tanaman jamu, jika tidak ada kepastian harga dan keuntungan.

“Industri itu didorong oleh trend dan sumber bahan baku. Kalau ada tren tidak ada bahan baku, sama saja tidak akan berkembang,” katanya.

Irwan mengungkapkan sebagian besar olahan bahan baku juga dimanfaatkan untuk kebutuhan energi bagi operasional pabrik, serta memproduksi pupuk yang digunakan para petani untuk merawat tanaman rempahnya.

"Jadi sebisa mungkin pabrik-pabrik kami zero waste," katanya.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper