Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budidaya Salak Condet Terkendala Keterbatasan Lahan

Budidaya tanaman buah salak Condet di Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, selama ini terganjal terbatasnya lahan penanaman.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) dan Istri Iriana (kanan) seusai menanam pohon salak di wilayah percontohan Konservasi Ciliwung, Condet, Jakarta, Minggu (10/11). Gerakan Penyelamatan Ciliwung tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga, peduli dan tidak merusak kali Ciliwung. /antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) dan Istri Iriana (kanan) seusai menanam pohon salak di wilayah percontohan Konservasi Ciliwung, Condet, Jakarta, Minggu (10/11). Gerakan Penyelamatan Ciliwung tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga, peduli dan tidak merusak kali Ciliwung. /antara

Bisnis.com, JAKARTA - Budidaya tanaman buah salak Condet di Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, selama ini terganjal terbatasnya lahan penanaman.

"Pertanian salak sudah hampir punah, hanya tinggal di sepadan sungai Ciliwung dan di areal percontohan saja," kata Lurah Balekambang, Ahmad Maulana, di Jakarta, Senin (11/11/2013).

Menurut Ahmad, para pemilik lahan lebih tertarik menjadikan areal pertaniannya menjadi perumahan ketimbang menanam salak.

Umumnya mereka menjadikan bangunan itu sebagai rumah kontrak bulanan, sehingga lebih banyak menghasilkan uang.

Ketua Komunitas Ciliwung Condet, Abdul Kodir, mengemukakan bahwa biaya hidup yang tinggi di Jakarta menjadikan budidaya tanaman salak tidak lagi menjanjikan dibanding mendirikan rumah-rumah kontrakan.

"Biaya hidup cukup tinggi. Kontrakan itu lebih menjanjikan daripada tanaman salak," ujar pria yang juga terlibat dalam pembudidayaan salak Condet itu.

Sekalipun demikian, ia menilai ada sejumlah masyarakat yang masih membudidayakan tanaman salak hanya untuk dikonsumsi sendiri, dan bukan untuk dijual.

Di Kelurahan Balekambang, pembudidayaan salak hanya terdapat di sepadan Sungai Ciliwung dan lahan percontohan budidaya tanaman buah lokal, seperti tanah seluas tiga hektare milik departemen pertanian untuk tanaman salak.

"Hanya saja belum dikelola dengan baik," kata Ahmad.

Kelurahan Balekambang pada masa lalu dikenal sebagai salah penghasil buah salak Condet. Tanaman induk salak tumbuh subur di wilayah yang termasuk cagar budaya Betawi itu.

Hanya saja, ia mengemukakan, lambat laun keberadaan salak kian terjepit alihfungsi lahan menjadi permukiman warga.

Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Joko Widodo dalam kunjungannya ke Balekambang, Minggu (10/11/2013) kembali menetapkan wilayah tersebut sebagai kawasan cagar budidaya tanaman salak Condet.

Jokowi pada hari itu bersama Presiden RI periode 2001-2004, Megawati Soekarnoputri, pada hari itu mengunjungi pinggiran Sungai Ciliwung di Kelurahan Balekambang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper