Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hatta Radjasa Bantah Pemerintah Pro Asing Soal DNI

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah bahwa pemerintah pro asing dalam mengatur daftar negatif investasi (DNI). Bantahan itu disampaikan Hatta saat ditemui di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kedua kiri) bersama Ketua Delegasi AS-Asean Bisnis Ralph Boyce (kiri), Menteri ESDM Jero Wacik (tengah), Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi (kedua kanan) memimpin pertemuan dengan delegasi perusahaan Amerika Serikat ASEAN Business Advisor Council, di Jakarta, Senin (11/11/2013). Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai investasi bisnis, regulasi dan legalitas, birokrasi perijinan usaha, serta kontrak-tender investasi perusahaan bisnis AS di Indonesia. /antara
Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kedua kiri) bersama Ketua Delegasi AS-Asean Bisnis Ralph Boyce (kiri), Menteri ESDM Jero Wacik (tengah), Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi (kedua kanan) memimpin pertemuan dengan delegasi perusahaan Amerika Serikat ASEAN Business Advisor Council, di Jakarta, Senin (11/11/2013). Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai investasi bisnis, regulasi dan legalitas, birokrasi perijinan usaha, serta kontrak-tender investasi perusahaan bisnis AS di Indonesia. /antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah bahwa pemerintah pro asing dalam mengatur daftar negatif investasi (DNI).

Bantahan itu disampaikan Hatta saat ditemui di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/11/2013).

Hatta terutama menyorot berbagai pemberitaan media massa yang menyebutkan bahwa pemerintah seolah-olah lebih liberal dan proasing.

"Macam-macam judulnya. Itu tidak betul. Kami bisa memilah kepentingan nasional. Hingga saat ini tidak ada satu pun yang berubah dari yang sudah ada. Kita tetap akan mengutamakan kepentingan nasional, terutama jangka panjang," ujar Hatta.

Hatta mengatakan DNI yang saat ini sedang dibahas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan dunia usaha masih berupa usulan dan belum selesai dibahas.

"Belum rampung. Dan belum sama sekali jadi keputusan. Jadi jangan spekulasikan macam-macam sebelum kita memutuskan," katanya.

Hatta menegaskan bagaimana pun juga, Indonesia memerlukan investasi. Namun bagaimana pun, lanjutnya, pemerintah tidak dapat sekalipun mengorbankan kepentingan nasional.

"Kita juga harus melihat jangka panjang. Bagaimana generasi kita ke depan. Bagaimana inovasi kita bisa berkembang. Penting bagaimana memberikan peran kepada pengusaha kita tanpa harus menutup peluang juga bagi investasi asing."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper