Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Fero Mangan Kesulitan Bahan Baku

Bisnis.com, JAKARTA - Pabrik fero mangan kesulitan bahan baku dari dalam negeri,  karena pengusaha tambang mangan lebih memilih ekspor dari pada memasok ke dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Mangan Indonesia (Aspemindo) Saleh A. Rais mengatakan perusahaan tambang mangan di Indonesia memilih ekspor karena biaya angkut dari lokasi tambang ke pabrik fero mangan lebih mahal dari pada ekspor ke China. Karena kekurangan pasokan, pabrik pemurnian dan pengolahan mangan di dalam negeri lebih sering impor bahan baku dari Malaysia.

"Kami memerlukan izin yang lebih mudah dan biaya yang murah untuk pasok bahan baku ke dalam negeri," katanya saat acara Deklarasi Aspemindo Minggu (10/11/2013).

Pabrik fero mangan atau pengolahan mangan di Indonesia yang tercatat saat ini ada dua yaitu PT Indotama Ferro Alloys dan PT Century Metalindo. Setiap bulan, Indotama membutuhkan pasokan 6.000 ton bijih mangan untuk satu tungku pengolahan. Di sisi lain, Century membutuhkan pasokan 3.000 ton bijih mangan.

Staf ahli PT Indotama Ferro Alloys Herman Tanuwijaya mengatakan, perusahaannya saat ini mengalami kesulitan bahan baku dari perusahaan izin usaha pertambangan (IUP) di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

"Kami telah mengimpor bijih mangan sebanyak 17.000 ton dari Malaysia dan akan menambah sekitar 5.000 ton lagi," katanya.

Kontras dengan kebutuhan pasokan ke smelter mangan dan keinginan ekspor, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat produksi bijih mangan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis setiap tahun.

Pada 2008 realisasi bijih mangan tercatat 283.679 ton. Tahun berikutnya realisasi produksi menurun menjadi 273.008 ton. Produksi terus menurun hingga 2012 menjadi 30.478 ton. Pada 2013, pemerintah membukukan hingga September produksi bijih mangan hanya 3.150,89 ton. Ditjen Mineral dan Batu Bara ESDM memperkirakan produksi hanya akan mencapai 4.411,53 ton hingga akhir 2013.  

Pemerintah mencatat terdapat 4 perusahaan pemegang izin ekspor, sedangkan perusahan pemegang izin usaha pertambangan yang telah memiliki clean and clear sebanyak 79 perusahaan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper