Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

12.800 Kendaraan Bermotor Terpasang RFID

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) telah memasang alat radio frequency identification (RFID) pada 12.800 kendaraan bermotor, dan 247 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di wilayah Jabodetabek.
Jalur uci coba RFID di SPBU/Energitoday
Jalur uci coba RFID di SPBU/Energitoday

Bisnis.com, JAKARTA-PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) telah memasang alat radio frequency identification (RFID) pada 12.800 kendaraan bermotor, dan 247 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di wilayah Jabodetabek.

Andi Nugroho, juru bicara PT Inti, mengatakan 247 SPBU yang terpasang sistem RFID itu telah terkoneksi secara online dengan pusat data. Selain itu, pihaknya juga memperluas uji coba penggunaan sistem itu di 6 SPBU hingga 15 November 2013.

“Untuk SPBU yang melakukan uji coba, sistem RFID sudah bisa digunakan untuk memonitor penggunaan BBM bersubsidi,” katanya di Jakarta, Minggu (10/11).

Andi menuturkan selama ini pihaknya terkendala dengan belum terbangunnya antusiasme masyarakat memasang RFID. Padahal, pihaknya telah mendatangi sejumlah komunitas kendaraan bermotor dan membuka posko pemasangan gratis di SPBU milik PT Pertamina (Persero).

Sistem yang akan menjadi alternatif pemerintah untuk mendistribusikan BBM bersubsidi secara tertutup itu sempat terkendala teknis. Sistem yang menghubungkan seluruh SPBU secara online itu masih tidak stabil, karena beragamnya karakteristik jaringan di setiap SPBU.

Sementara itu, Suhartoko, Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, sempat mengatakan sistem RFID baru bisa terhubung secara nasional pada Juli 2014.

Dalam uji coba yang dilakukan awal Oktober tahun ini, Pertamina masih merasa belum puas terhadap sistem komputerisasi perekaman data konsumsi BBM bersubsidi. “ Uji coba terakhir memang masih ada masalah, tapi itu lebih ke sistem komputerisasi. Kami juga sudah minta PT Inti segera memperbaiki itu,” ujarnya.

Menurutnya, meski awalnya direncanakan hanya untuk merekam volume BBM bersubsidi yang tersalurkan dari setiap SPBU, sistem itu bisa digunakan untuk mengendalikan konsumsinya.

Pemerintah tinggal menetapkan siapa saja yang bisa menggunakan BBM bersubsidi, dan data tersebut dimasukkan dalam sistem RFID. Nantinya, RFID reader yang dipasang di SPBU akan membaca dan memilah kendaraan mana saja yang bisa menggunakan BBM bersubsidi, dan nozel tidak akan mengeluarkan BBM bersubsidi ke kendaraan yang tidak berhak menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper