Bisnis.com, JAKARTA— Melonjaknya angka pengangguran terbuka menjadi 7,39 juta orang dari 118,19 juta angkatan kerja lebih diakibatkan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi dan industri di Tanah Air.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kemenakertrans Reyna Usman mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat sehingga berdampak pada minimya jumlah serapan angkatan kerja. Setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan menyerap 250.000 tenaga kerja.
“Namun jika pertumbuhan ekonomi tersebut lebih banyak ditopang pertumbuhan industri padat karya, bisa menyerap angkatan kerja hingga 400.000 orang,” katanya kepada Bisnis, Rabu (6/11/2013).
Saat ini, kemenakertrans terus berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru baik di bidang formal maupun informal. Salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran adalah dengan menggelar Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di seluruh Indonesia.
Reyna mengatakan Pemerintah memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal serta upaya penciptaan lapangan kerja yang dipadukan dengan program pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. “Program tersebut diproyeksikan mampu mengurangi angka pengangguran menjadi 5,1% pada tahun 2014.”
Angka Pengangguran Naik
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25%, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92% dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14%.
Tercatat, sebanyak masih menganggur. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 yang hanya berjumlah 7,24 juta.
Data BPS melengkapi, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 118,2 juta orang, berkurang sebanyak 3 juta orang dibanding angkatan kerja Februari 2013 sebanyak 121,2 juta orang atau bertambah sebanyak 140.000 orang dibanding Agustus 2012.
Adapun jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 110,8 juta orang, berkurang sebanyak 3,2 juta orang dibanding kondisi Februari 2013 sebanyak 114 juta orang atau berkurang 10.000 orang dibanding keadaan Agustus 2012.
Selama setahun terakhir, periode Agustus 2012 hingga Agustus 2013, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 6,49%, sektor perdagangan sebanyak 2,5%, serta sektor keuangan sebanyak 9,40%.