Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah akan mencari opsi lain yang lebih mudah dan praktis daripada arbitrase dalam menyelesaikan persoalan hukum peralihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari Jepang.
"Sedang dicari opsi lain selain melalui arbitrase yang cukup memakan waktu yang lama. Ya, misalnya langsung melalui share transfer," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Istana Bogor, Senin (4/11/2013).
Pada Rabu (6/11/2013), ujar Hidayat, pihaknya akan melanjutkan kembali dialog dengan pihak Nippon Asahan Aluminium (NAA) dari Jepang.
Dia menuturkan meskipun tidak ada pemberitahuan dari pihak Jepang untuk menyelesaikan persoalan hukum peralihan Inalum melalui arbitrase, kedua pihak tetap akan membuka kemungkinan dialog.
"Pada Rabu pekan ini, kami berdialog mencari beberapa kemungkinan yang lebih praktis. Bagi kami, yang penting kepemilikan sudah beralih dan managemen sepenuhnya dipegang oleh BUMN," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan oleh Bisnis pada awal bulan ini, pemerintah resmi mengambil alih seluruh aset Inalum dari Jepang dengan kompensasi sementara sebesar US$558 juta. Sejak 1 November 2013, seluruh Inalum dikuasai pemerintah dan dicatat sebagai aset Kementerian BUMN.
Pengambilalihan Inalum, Pemerintah Cari Opsi Lain daripada Arbitrase
Pemerintah akan mencari opsi lain yang lebih mudah dan praktis daripada arbitrase dalam menyelesaikan persoalan hukum peralihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
12 jam yang lalu