Bisnis.com, JAKARTA - Produksi padi pada 2013 diperkirakan naik menjadi 70,87 juta ton gabah kering giling, sedangkan jagung dan kedelai turun menjadi 18,51 juta ton dan 807.570 ton.
Proyeksi tersebut didasarkan pada Angka Ramalan II/2013 yang dirilis Badan Pusat Statistik. Aram II merujuk pada realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan September-Desember 2013.
Kepala BPS Suryamin menuturkan produksi padi pada 2013 diperkirakan naik 1,81 juta ton atau 2,62% dibandingkan realisasi produksi pada 2012. Kontribusi peningkatan produksi berasal dari sentra produksi di Jawa sebesar 870.000 ton dan di luar jawa 940.000 ton.
"Peningkatan produksi diperkirakan terjadi karena penambahan luasan panen 324.390 hektare atau naik 2,41%. Selain itu produktivitas juga naik 0,19%," kata Suryamin, Jumat (1/11).
Berbeda dengan padi, produksi jagung diperkirakan turun 4,52% atau 880.000 ton dibandingkan realisasi pada 2012, atau menjadi 18,51 juta ton jagung pipilan kering.
Penurunan produksi diproyeksi terjadi lantaran luas areal panen menyusut 100.240 ha dan produktivitas melorot 100 kg/ha.
"Cuaca juga cukup bagus. Kemarau basah dari pertengahan tahun sampai kuartal III/2013 bagus untuk padi, tetapi belum tentu bagus untuk tanaman lain," ujarnya.
Senada dengan jagung, produksi kedelai pun diperkirakan lesu. Produksi kedelai berdasarkan Aram II/2013 diestimasi mencapai 807.570 ton biji kedelai kering. Proyeksi produksi tersebut turun 4,22% atau 35.580 ton dibandingkan realisasi pada 2012 sebanyak 843.000 ton.
Proyeksi tersebut jauh dari target produksi kedelai tahun ini yang ditetapkan 1,1 juta ton dan hanya mencapai 32% dari total konsumsi kedelai nasional pada 2013 yang diperkirakan mencapai 2,5 juta ton.
"Kedelai produksi turun, tapi kebutuhan meningkat terus. Sekarang pemerintah harus tingkatkan produksi lima komoditi pangan supaya bisa swasembada," ungkap Suryamin.
Berdasarkan data BPS, produksi kedelai di Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara diperkirakan anjlok. Adapun peningkatan diproyeksi terjadi di NTB, Sulawesi Selatan, Banten, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat.