Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMA Dilarang Investasi di Pulau-Pulau Kecil

Investor asing dilarang berinvestasi di pulau-pulau kecil terluar di Nusantara.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperketat seleksi investor yang menanamkan modal di pulau-pulau kecil. Investor asing dilarang berinvestasi di pulau-pulau kecil terluar di Nusantara.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad menuturkan upaya pemerintah membuka investasi pulau-pulau kecil seringkali dituding sebagai langkah menjual Tanah Air.

"Ini tidak ada kaitannya dengan menjual Tanah Air. Kita juga akan seleksi, asing tidak boleh investasi di pulau-pulau kecil terluar. Secara umum, asing diundang kalau pengusaha lokal tidak bisa," kata Sudirman, Selasa (29/10/2013).

Apabila investor asing berminat untuk berinvestasi di pulau-pulau kecil, lanjutnya, investor harus bekerja sama dengan mitra lokal. Hal tersebut diharapkan dapat mereduksi kekhawatiran publik terkait hilangnya kendali pemerintah atas pulau-pulau kecil yang menjadi bagian dari kedaulatan Indonesia.

Sudirman memaparkan dalam revisi Undang-undang No.27 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, pemerintah mengubah klausul hak pengelolaan menjadi izin lokasi dan izin pemanfaatan sumber daya perairan pesisir.  "Kalau dikasih hak, pengawasan negara menjadi nol. Jadi kita ubah menjadi izin," ujarnya. 

Saat ini, lanjutnya, investor asal Swedia Eco Region Indonesia tengah menggarap proyek ekowisata di Pulau Delapan (Gili Balu), Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, investor Kroasia berminat untuk mengembangkan jalur transportasi dari Eropa ke beberapa pulau kecil di Indonesia.

"Transportasi antarpulau itu yang minat Kroasia. Dia ingin jadi pintu wisata dari Eropa ke Indonesia. Kemungkinan mereka kerjasama dengan maskapai Garuda Indonesia," kata Sudirman. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Eco Region Indonesia, John Higson menuturkan pada tahap perencanaan ekowisata Gili Balu perusahaan telah menggulirkan investasi sebesar US$2 juta. 

Proyek yang digarap EcoRegions bersifat komprehensif mulai dari pariwisata, pembangkit listrik ramah lingkungan, hingga pengolahan produk perikanan. Namun, pengembangan proyek dilakukan dengan menerapkan prinsip hijau dan melibatkan komponen masyarakat dan wirausaha lokal.

"Groundbreaking proyek akan dilakukan sekitar Desember 2013. Investasi kita akan berkembang untuk mengingrasikan Tanjung Ringgit-Gili Balu dalam 9 tahun kemungkinan bisa mencapai US$8 juta-10 juta," ungkap Higson. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper