Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Inalum: Kemampuan Dana Pemda Sumut Diragukan

"Sebenarnya tergantung daerah, tapi coba dihitung, kalau mereka mau 30%, 30% dari berapa triliun itu, mampu tidak mereka," ujarnya usai acara Commissioning Pabrik Chemical Grade Alumina PT.Antam di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (28/10).
Pabrik Inalum/Antara
Pabrik Inalum/Antara

Bisnis.com, SANGGAU - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mempertanyakan kemampuan pemerintah daerah untuk membeli 30% saham PT.Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Dahlan Iskan mengatakan pemerintah pusat bersedia berbagi saham PT.Inalum kepada pemerintah daerah bila Pemerintah Daerah Sumatra Utara berminat membeli. Namun, pihaknya belum bisa memutuskan berapa persen yang akan diperoleh oleh daerah.

"Sebenarnya tergantung daerah, tapi coba dihitung, kalau mereka mau 30%, 30% dari berapa triliun itu, mampu tidak mereka," ujarnya usai acara Commissioning Pabrik Chemical Grade Alumina PT.Antam di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (28/10).

Sebelumnya Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan akan memperjuangkan 30% saham PT Inalum agar bisa dimiliki daerah meski daerah menginginkan seluruh saham yang dimiliki konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA) Jepang sebesar 58,8%.

Keinginan pemerintah daerah untuk mendapatkan saham 58,8% sulit lantaran DPR menerima keinginan pemerintah Provinsi Sumatra Utara beserta 10 pemerintah kabupaten/kota di kawasan Danau Toba dan daerah sekitar Asahan untuk berpartisipasi memiliki saham PT. Inalum. Namun, keputusan itu dengan catatan kepemilikan pemerintah pusat dipertahankan minimal 70%.

Gatot mengaku tidak puas dengan keputusan DPR tersebut. Pihaknya merasa, sebelumnya DPR sudah memberikan angin segar bahwa daerah bisa memperoleh saham yang dimiliki oleh Nippon Asahan Aluminium (NAA) itu. "Maka dari itu kami akan perjuangkan yang 30% itu," ujarnya.

Dahlan juga mengatakan, pemerintah tengah melakukan seleksi untuk memilih calon direksi yang mumpuni untuk duduk mengisi jabatan manajemen yang ditinggalkan oleh pihak Jepang.
"Saya belum bisa katakan, masih diseleksi. Kemungkinan satu-dua hari selesai".

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa setelah proses pengambilalihan dari NAA Jepang selesai, PT.Inalum berubah bentuk menjadi perusahaan BUMN dari sebelumnya berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA). "Hanya berubah bentuk dan kemungkinan besar tidak akan berubah nama."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper