Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operator Kapal Lepas Pantai Minta Kontrak Jangka Panjang

Operator kapal penunjang operasi lepas pantai (offshore) meminta pemerintah untuk mendorong penyediaan kontrak jangka panjang dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Tanah Air.

Bisnis.com, JAKARTA - Operator kapal penunjang operasi lepas pantai (offshore) meminta pemerintah untuk mendorong penyediaan kontrak jangka panjang dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Tanah Air. 

Nova Mugijanto, Ketua Bidang Offshore Indonesia National Shipowners Association (INSA), mengatakan dukungan itu diestimasi bakal lebih menggairahkan penyediaan kapal lepas pantai berbendera Indonesia seiring dengan adanya kepastian kontrak bagi operator.

"Kami [operator kapal offshore] membutuhkan kontrak jangka panjang untuk membuat bisnis ini berkembang secara berkelanjutan, terlebih offshore memang membutuhkan investasi yang cukup besar," ucapnya, Senin (21/10/2013).

Menurutnya, penyediaan kontrak jangka panjang bagi operator domestik juga bisa membuat perbankan nasional untuk lebih memperhatikan sektor ini untuk mendorong investasi pengadaan kapal-kapal offshore milik pengusaha Indonesia.

Nova melanjutkan kebutuhan kapal offshore juga diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan rencana pemerintah menawarkan 18 blok migas kepada investor, di mana 15 diantaranya merupakan blok di lepas pantai yang diestimasi bakal dieksplorasi pada tahun depan.

"Ini [15 blok migas] tentunya membuat kegiatan pengeboran ataupun konstruksi lepas pantai di seluruh blok itu pasti mengakibatkan peningkatan permintaan kapal-kapal offshore [penunjang operasi lepas pantai]," papar Nova.

Dengan kondisi tersebut, operator kapal Indonesia membutuhkan kontrak jangka panjang agar tingkat pengembalian investasi sektor tersebut bisa lebih dilirik perbankan, terlebih dalam penyediaan kapal.

Adapun, berdasarkan data INSA, dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, investasi kapal offshore berbendera Indonesia tercatat mencapai US$1,25 miliar atau setara dengan Rp14,02 triliun seiring dengan penerapan azas cabotage sejak 2005 lalu.

Kapal offshore jenis Anchor Handling Tug (AHT) melesat hingga 1.400% menjadi 45 unit per Juni 2013 dibandingkan dengan posisi 2005 yang hanya 3 unit yang menelan investasi sebesar US$252 juta ekuivalen Rp2,82 triliun.

Sementara kapal offshore jenis Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dalam 8 tahun terakhir menelan investasi US$1,001 miliar atau sekitar Rp11,2 triliun, dengan jumlah kapal sebanyak 87 unit dibandingkan dengan 2005 lalu yang tidak terdapat satupun.

"Pertumbuhan jumlah maupun investasi kapal offshore luar biasa tinggi sejak penerapan cabotage, tapi kedepannya [kebutuhan kapal offshore] juga terus meningkat, sehingga kontrak jangka panjang dibutuhkan pengusaha nasional untuk lebih optimal dalam sektor ini," paparnya.

Sebelumnya, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan kapal offshore PT Logindo Samuderamakmur meminta perbankan nasional untuk lebih aktif menyalurkan pendanaan kepada perusahaan yang bergerak di sektor ini secara menyeluruh.

Rudy Kusworo, Direktur Logindo Samuderamakmur, menatakan dukungan perbankan nasional kepada operator kapal offshore domestik masih cenderung rendah, padahal mempunyai potensi yang menjanjikan seiring dengan penerapan azas cabotage.

"Apalagi dalam dua tahun mendatang dispensasi penggunaan kapal asing untuk seluruh kegiatan offshore termasuk kontruksi lepas pantai sudah berakhir. Sehingga kami [operator kapal domestik] butuh dukungan perbankan nasional dengan porsi yang jauh lebih besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper